Semarang, INFO_PAS -  Rabu  (27/8), 20 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) kasus teroris di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Semarang, berdialog secara damai dengan 2 orang Syeh dari Mesir. Abu Tholud, salah  satu napi teroris yang dianggap sebagai Amir dikalangan mereka, turut hadir dalam pertemuan tersebut.

Dalam dialog tersebut, Syeh Hamdullah Hafizt Muh Ibrahim dan Syeh Muhammad Faizol, yang merupakan Profesor dari Universitas Al Azhar, memberikan pemaparan tentang akidah, keimanan dan lain-lain. “Islam mengajarkan untuk saling menghormati, mengasihi, dan mencintai sesamanya,” demikian yang disampaikan Syeh Hamdullah. “Islam memang mengajak sesama Muslim untuk berjihad, namun dijalankan dengan kedamaian,” ujarnya.

Sementara Syeh Muhammad Faizol mengajak para napi teroris yang hadir untuk meningkatkan kualitas keilmuan dalam bidang agama, ilmu dan teknologi, ekonomi, serta mempererat Ukhuwah Islamiyah.

Pertemuan yang berlangsung sekitar 4 jam itu dihadiri pula oleh Djarot Sugiharto, Kepala Subdit Pembinaan Kepribadian, Ditjen Pemasyarakatan, perwakilan dari Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) dan Densus 88.

Haryoto, mewakili Kepala Lapas Klas I Semarang menyampaikan apresiasi positif atas diadakannya dialog damai ini.  “Dialog seperti ini baru pertama kali dilakukan. Pastinya sangat bermanfaat,” kata Haryoto.

Banyak pertanyaan yang ajukan WBP teroris kepada para Syeh. Antara lain penjelasan tentang konflik di mesir, pendapat tentang ISIS dan pendapat tentang jihad. Adapula beberapa pertanyaan yang ditujukan juga ke pihak Ditjen Pemasyarakatan terkait remisi mereka yang belum turun.

“Kami merasa ada pencerahan dengan apa yang telah disampaikan oleh para Syeh Mesir,” ungkap puji salah satu WBP teroris di Lapas semarang.  (YS)