Seperti Ini Aksi WBP Lapas Perempuan Malang Sampaikan Kultum

Malang, INFO_PAS - Tak tampak kecanggungan di wajah Kristina, salah seorang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA, Kamis (21/9). Dengan lantang ia ucapkan basmalah pembuka ceramah. Walau tidak semua penonton menjawab salamnya, ia tidak kehilangan akal. “Bagi yang menjawab salam saya, saya doakan urusan Cuti Bersyarat dan Pembebasan Bersyaratnya dimudahkan, usulan grasinya diterima, serta cepat pulang ke rumahnya masing-masing,” ucap Kristina yang sontak dijawab dengan semangat dan diamini oleh semua penonton seraya bertepuk tangan. Itulah salah satu aksi WBP Lapas Perempuan Malang pada lomba kuliah tujuh menit (kultum) Agama Islam yang dirangkai dengan Lomba Tartil Al Quran dalam memeriahkan Pekan Muharram 1439 Hijriah, Kamis (21/9). Selain Kristina dari Blok III, setiap blok wajib mengutus dua wakilnya untuk mengikuti lomba tersebut. “Saya bangga dengan kalian yang mampu menunjukkan kebolehan berda

Seperti Ini Aksi WBP Lapas Perempuan Malang Sampaikan Kultum
Malang, INFO_PAS - Tak tampak kecanggungan di wajah Kristina, salah seorang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA, Kamis (21/9). Dengan lantang ia ucapkan basmalah pembuka ceramah. Walau tidak semua penonton menjawab salamnya, ia tidak kehilangan akal. “Bagi yang menjawab salam saya, saya doakan urusan Cuti Bersyarat dan Pembebasan Bersyaratnya dimudahkan, usulan grasinya diterima, serta cepat pulang ke rumahnya masing-masing,” ucap Kristina yang sontak dijawab dengan semangat dan diamini oleh semua penonton seraya bertepuk tangan. Itulah salah satu aksi WBP Lapas Perempuan Malang pada lomba kuliah tujuh menit (kultum) Agama Islam yang dirangkai dengan Lomba Tartil Al Quran dalam memeriahkan Pekan Muharram 1439 Hijriah, Kamis (21/9). Selain Kristina dari Blok III, setiap blok wajib mengutus dua wakilnya untuk mengikuti lomba tersebut. “Saya bangga dengan kalian yang mampu menunjukkan kebolehan berdakwah. Saya doakan nanti keluar lapas ibu-ibu semua menjadi ustadzah,” harap Kepala Seksi Pembinaan Narapidana/Anak Didik, Wahyu Andayati. Banyak tema menarik seputar agama yang diangkat oleh para peserta, diantaranya tentang mempersiapkan kehidupan sesudah mati, bahaya sifat hasad/dengki, makna taubat, cara mensyukuri nikmat Allah, dan keutamaan menghormati ibu. Adapun dewan juri lomba adalah Ustadzah Nur Aini dan Ustadzah Hijri dari Aisyiyah Kabupaten Malang serta Ustadzah Aisyah. “Saya bangga peserta mampu bersyiar karena syiar adalah sendi utama dari dakwah untuk menghidupkan ajaran Islam di tengah-tengah umat,” puji Ustadzah Nur Aini. Dewan juri menjelaskan bahwa ketetapan pemenang lomba dinilai dari akumulasi poin terhadap sistematika penyampaian, materi dakwah yang disertai dengan dalil Aqli dan Naqli, vokal, dan ketepatan waktu yakni tujuh menit. Menunggu jeda penilaian, acara dilanjutkan dengan Lomba Tartil Al Quran dimana masing-masing peserta membaca surah wajib dan surah yang telah ditentukan dewan juri sebagai surah pilihan yang diundi dan diambil peserta sendiri. “Kami berharap peserta tidak hanya mampu melantunkan ayat-ayat Allah dengan baik, benar, dan indah, namun juga terampil mencari ayat sesuai undian,” pesan Ustadzah Aisyah, salah satu juri yang juga qori’ah tingkat nasional asal Kabupaten Malang. Keluar sebagai juara kultum adalah Sri Wahyuni dari Blok II dan Lomba Tartil dimenangkan oleh Fitriah dari Blok V. “Saya senang sekaligus gak nyangka bisa menang karena seluruh peserta bagus-bagus. Jujur, berdakwah itu sungguh tidak mudah karena setidaknya kita harus melaksanakan apa yang kita dakwahkan,” tutur Sri.       Kontributor: Lapas Perempuan Malang

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0