Anak LPKA Martapura Dilatih MUI Urus Jenazah

Martapura, INFO_PAS - Sebanyak 40 Anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Martapura mengikuti keterampilan mengurus jenazah selama dua hari mulai tanggal 6-7 Juni 2018. Ini merupakan bagian dari kurikulum Pesantren At Taubah LPKA Martapura bersama MUI Banjar selama Pesantren Ramadan 1439 Hijriah. Pelatihan ini dibuka oleh Kepala LPKA Martapura, Tri Saptono Sambudji, bersama, Ketua MUI Banjar KH Fadlan Asyari, dan Staf Ahli Bupati, H Masruri. Selama kegiaan, para peserta Pesantren Ramadan tak hanya dibekali teori, namun juga praktik. “Materi mengurus jenazah ini termasuk pelajaran langka. Awalnya tidak masuk dalam daftar yang diajarkan, berkat inisiatif MUI Banjar, akhirnya terselenggara pelatihan tersebut. Semoga sama dengan MUI yang memasuki tahun kedua terus berjalan dan makin maju,” harap Tri. [caption id="attachment_61697" align="aligncenter" width="300"] Anak LPKA Martapura Dilatih MUI Urus Jenazah

Martapura, INFO_PAS - Sebanyak 40 Anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Martapura mengikuti keterampilan mengurus jenazah selama dua hari mulai tanggal 6-7 Juni 2018. Ini merupakan bagian dari kurikulum Pesantren At Taubah LPKA Martapura bersama MUI Banjar selama Pesantren Ramadan 1439 Hijriah. Pelatihan ini dibuka oleh Kepala LPKA Martapura, Tri Saptono Sambudji, bersama, Ketua MUI Banjar KH Fadlan Asyari, dan Staf Ahli Bupati, H Masruri. Selama kegiaan, para peserta Pesantren Ramadan tak hanya dibekali teori, namun juga praktik. “Materi mengurus jenazah ini termasuk pelajaran langka. Awalnya tidak masuk dalam daftar yang diajarkan, berkat inisiatif MUI Banjar, akhirnya terselenggara pelatihan tersebut. Semoga sama dengan MUI yang memasuki tahun kedua terus berjalan dan makin maju,” harap Tri. [caption id="attachment_61697" align="aligncenter" width="300"] pelatihan mengurus jenazah di LPKA Martapura[/caption] Menurutnya, Pesantren At Taubah di LPKA Martapura makin intensif memasukkan pelajaran agama. Bahkan seluruh penghuni wajib mengikuti Salat Tarawih berjamaah, Tadarus Al Quran, dan salat lima waktu, termasuk Salat Shubuh berjamaah sejak 2 tahun lalu. “Shubuh ini waktu paling rentan mengeluarkan penghuni, tapi berkat kesigapan petugas, selama ini tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tambah Tri. Sementara itu, Ketua MUI Banjar, KH Fadlan Asyaari, menjelaskan mengurus jenazah hukumnya fardu kifayah. Ia meminta keahlian ini tidak boleh disepelekan karena tugas tersebut bagian dari usaha umat mengingat mati. Orang dahulu, terang Fadlan, sejak lama menyiapkan waktu mati seperti menyimpan kain kafan di lemari, menyiapkan batu nisan, dan tanah untuk lubang kubur. "Mati suatu keniscayaan, sifat pasti kematian tidak bisa ditunda dan dipercepat. Mari kita beramal saleh, jaminan senang di dunia dan di akhirat," pesannya.     Kontributor: Robbyanoor

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0