Antusiasme WBP Lapas Kalianda Mengikuti Penyuluhan dan Skrining TB/HIV

 Kalianda, INFO_PAS - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kalianda bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lampung Selatan dan Puskesmas Kalianda, menggelar Aksi TOSS TB (Temukan, Obati Sampai Sembuh Tuberkulosis) bagi Warga Binaan Pemasyarakatan, Rabu (13/03). Aksi TOSS TB ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan untuk memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia yang diperingati setiap tanggal 24 Maret. Tema yang diusung untuk tahun 2019 adalah “Saatnya Indonesia Bebas TBC Mulai Dari Saya”. [caption id="attachment_75358" align="alignright" width="300"] Antusiasme WBP Lapas Kalianda Mengikuti Penyuluhan dan Skrining TB/HIV[/caption] Tujuan diperingatinya Hari Tuberkulosis Sedunia setiap tahun adalah untuk membangun kesadaran umum pada masyarakat mengenai Tuberkulosis serta

Antusiasme WBP Lapas Kalianda Mengikuti Penyuluhan dan Skrining TB/HIV
 Kalianda, INFO_PAS - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kalianda bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lampung Selatan dan Puskesmas Kalianda, menggelar Aksi TOSS TB (Temukan, Obati Sampai Sembuh Tuberkulosis) bagi Warga Binaan Pemasyarakatan, Rabu (13/03). Aksi TOSS TB ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan untuk memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia yang diperingati setiap tanggal 24 Maret. Tema yang diusung untuk tahun 2019 adalah “Saatnya Indonesia Bebas TBC Mulai Dari Saya”. [caption id="attachment_75358" align="alignright" width="300"] Antusiasme WBP Lapas Kalianda Mengikuti Penyuluhan dan Skrining TB/HIV[/caption] Tujuan diperingatinya Hari Tuberkulosis Sedunia setiap tahun adalah untuk membangun kesadaran umum pada masyarakat mengenai Tuberkulosis serta usaha yang harus dilakukan untuk mencegah atau mengurangi penyebarannya. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai dampak kesehatan, ekonomi dan sosial yang disebabkan oleh penyakit ini agar masyarakat bisa turut aktif dalam penanggulangannya. Dalam aksi tersebut, para petugas kesehatan Lapas Kalianda, Puskesmas Kalianda, dan Dinkes Lamsel bersama-sama melakukan sosialisasi/penyuluhan kepada warga binaan mengenai apa itu Tuberkulosis/HIV serta bagaimana penularan, pencegahan, dan pengobatannya. Acara yang dibuka oleh Kepala Lapas Kelas IIA Kalianda tersebut turut dihadiri oleh Kepala Bidang Bina Pencegahan dan Pengendalian serta Kepala Seksi P2PM Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan, Kristi Endarwati. “Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini karena Lapas merupakan salah satu mitra kami dalam mengendalikan dan mencegah penularan penyakit khususnya TB/HIV. Perlu diketahui bahwa saat ini Indonesia menempati peringkat ke-2 dengan kasus TB terbanyak di dunia,” ucap Kristi Endarwati. Kegiatan penyuluhan tersebut berlangsung di Aula Lapas Kalianda dan diikuti oleh 100 orang Warga Binaan. Selama kegiatan penyuluhan berlangsung, warga binaan tampak antusias dibuktikan dengan forum diskusi dan tanya jawab yang cukup aktif. Tak tanggung-tanggung, dalam kegiatan tersebut juga dilakukan pemeriksaan sputum/dahak untuk mendeteksi Tuberkulosis serta pemeriksaan darah untuk mendeteksi HIV. [caption id="attachment_75359" align="alignleft" width="300"] Antusiasme WBP Lapas Kalianda Mengikuti Penyuluhan dan Skrining TB/HIV[/caption] “Untuk sampel sputum/dahak akan dibawa ke laboratorium terlebih dahulu untuk diperiksa, sedangkan pemeriksaan HIV dapat langsung diketahui hasilnya. Alhamdulillah, seluruh sampel yang diperiksa hasilnya negatif untuk HIV,” jelas tenaga medis Lapas Kalianda, dr. Agitha. Kepala Lapas Kalianda, Endang Lintang Hardiman, menghimbau kepada para warga binaan untuk mengikuti pemeriksaan ini agar dapat diketahui status TB dan HIV masing-masing individu. “Tidak perlu malu-malu atau pun takut untuk mengikuti pemeriksaan ini, karena penyakit TB ini dapat disembuhkan apabila mau berobat dan tidak putus pengobatannya,” imbuhnya. Saat ini penyakit Tuberkulosis (TB) masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Kerugian yang diakibatkannya sangat besar, bukan dari aspek kesehatan saja tetapi juga dari aspek sosial maupun ekonomi. Bahkan beberapa kasus TB juga diikuti dengan penyakit HIV yang jika tidak ditangani dengan tepat dan cepat akan mengancam nyawa. Penyebarannya terjadi melalui udara ketika seseorang dengan infeksi TB aktif bersin atau batuk atau melakukan aktivitas lain yang bisa mengeluarkan droplet air liur ke udara.   Kontributor : Lapas Kalianda

What's Your Reaction?

like
1
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
1
wow
1