Bapas Mataram - LPA Mataram Bahas Penguatan Litmas bagi ABH

Mataram, INFO_PAS – Jajaran Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Mataram menerima kedatangan perwakilan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Mataram, Selasa (29/1). Kunjungan tersebut bertujuan melakukan diskusi terkait penguatan Penelitian Kemasyarakatan (Litmas) bagi Anak Berhadapan dengan Hukum dengan Pembimbing Kemasyarakatan (PK), khususnya menggali kendala yang dihadapi PK dalam proses pembuatan Litmas. Hadir pula Ketua Bidang Pembinaan Bimbingan Pemasyarakatan, Pengentasan Anak, Informasi, dan Komunikasi Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Nusa Tenggara Barat, Gunawan Gathot Priyadi. Wakil Ketua LPA Kota Mataram, Joko Sumadi, menyampaikan sejak tahun 2018  pihaknya telah memiliki program reformasi Pemasyarakatan sebagai bentuk komitmen perkembangan Pemasyarakatan. Program yang juga menggandeng Center for Detention Studies ini sempat terhambat karena bencana alam yang menimpa Pulau Lombok pada Agustus lalu. "Tahun 2018 lalu program kami tidak maksimal karena kita ditimpa musibah bencana alam. Beberapa item kegiatan kami fokuskan pada program bantuan korban bencana," ujarnya. Lebih lanjut, Joko menuturkan saat ini pihaknya ingin berfokus pada pengembangan sumber daya manusia serta percepatan proses penuntasan laporan hasil Litmas. “Kami ingin melakukan diskusi dengan PK sebagai catatan untuk pelaksanaan program tersebut,” tambahnya. Terkait percepatan proses penuntasan laporan hasil Litmas, PK Pertama Bapas Mataram, I Wayan Widhiasta, menyampaikan beberapa kendala yang kerap ditemukan di lapangan sebut saja jumlah PK Bapas Mataram yang masih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah permintaan Litmas serta kurangnya sarana dan prasarana pendukung pembuatan Litmas. Widhi juga memaparkan bahwa Bapas Mataram sedikitnya mendapatkan permintaan untuk Litmas Anak sekitar 200-250 dan sekitar 1.000-2000 Litmas Dewasa per tahunnya. Jumlah permintaan tersebut tidak seimbang dengan jumlah Asisten PK dan PK Bapas Mataram yang hanya berjumlah 12 orang dengan penambahan sekitar 14 calon PK. "Kami juga kurang sarana dan prasarana pendukung, seperti printer, dll,” tutur Widhi.     Kontributor: Bapas Mataram