Bapas Pontianak-BEM FH Universitas Tanjungpura Gelar Seminar SPPA

Pontianak, INFO_PAS - Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Pontianak bekerja sama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum (FH) Universitas Tanjungpura menyelenggarakan seminar, Rabu (14/11). Bertempat di Aula FH ini membawakan tema, seminar mengambil tema Peran Pembimbing Kemasyarakatan (PK) dalam Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA) untuk Mewujudkan Restorative Justice. Dibuka langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Barat, Rochadi Iman Santoso, seminar ini dihadiri oleh 200 peserta yang terdiri dari PK Bapas Pontianak, PK Bapas Sintang, perwakilan dari Kantor Gubernur, perwakilan dari Dinas sosial, dan mahasiswa. Dalams ambutannya, Rochadi menyampaikan pentingnya peran PK dalam mewujudkan restorative justice melalui proses diversi. “Dalam pelaksanaan diversi, peran PK sebagai wakil fasilitator sangat strategis untuk mendorong semua pihak mencapai kesepakatan guna menjauhkan Anak dari p

Bapas Pontianak-BEM FH Universitas Tanjungpura Gelar Seminar SPPA
Pontianak, INFO_PAS - Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Pontianak bekerja sama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum (FH) Universitas Tanjungpura menyelenggarakan seminar, Rabu (14/11). Bertempat di Aula FH ini membawakan tema, seminar mengambil tema Peran Pembimbing Kemasyarakatan (PK) dalam Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA) untuk Mewujudkan Restorative Justice. Dibuka langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Barat, Rochadi Iman Santoso, seminar ini dihadiri oleh 200 peserta yang terdiri dari PK Bapas Pontianak, PK Bapas Sintang, perwakilan dari Kantor Gubernur, perwakilan dari Dinas sosial, dan mahasiswa. Dalams ambutannya, Rochadi menyampaikan pentingnya peran PK dalam mewujudkan restorative justice melalui proses diversi. “Dalam pelaksanaan diversi, peran PK sebagai wakil fasilitator sangat strategis untuk mendorong semua pihak mencapai kesepakatan guna menjauhkan Anak dari proses hukum formal,” ujarnya. Ia juga menyampaikan latar belakang dibuatnya Undang-Undang Nomor 11 tahun 2012 tentang SPPA kepada para peserta seminar mengingat Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak sudah tidak lagi relevan. “Telah terjadi perkembangan pemikiran mengenai HAM, khususnya yang berkenaan dengan pemenuhan hak Anak yang telah terjadi perubahan paradigma dalam penanganan Anak yang berkonflik dengan hukum dari restributive justice, rehabilitative, dan restorative justice,” jelas Rochadi. [caption id="attachment_68868" align="aligncenter" width="300"] Foto Bersama Peserta[/caption] Selanjutnya, seminar dilanjutkan dengan penyampaian materi yang dibawakan oleh Kepala Bapas Pontianak, Heri Sulistyo. Lulusan Akademi Ilmu Pemasyarakatan angkatan XXIV ini membawa materi tentang peran PK dalam SPPA untuk mewujudkan Restorative Justice. “Tujuan Sistem Pemasyarakaran adalah terjadinya reintegrasi sosial, yaitu pemulihan hubungan kesatuan hidup, kehidupan, dan penghidupan,” tuturnya Orang nomor satu di Bapas Pontianak ini juga menjelaskan tugas dan fungsi bapas kpada peserta yang memadati Aula FH Universitas Tanjungpura. “Tugas dan fungsi bapas meliputi pembuatan penelitian kemasyarakatan, pendampingan, pembimbingan, dan pengawasan terhadap klien,” tambah Heri. Materi kedua disampaikan oleh PK Pertama Bapas Pontianak, Panama Manurung, bertema diversi dalam SPPA. Panama menyampaikan pentingnya penyelesaian Anak dengan diversi mengingat Anak adalah masa depan sebuah bangsa. “Mengapa harus diversi? Jawabannya karena Anak adalah masa depan sebuah bangsa. Anaklah generasi penerus kita nantinya sehingga dalam penanganannya memperhatikan aspek psikologisnya juga,” jelas Panama. Ditemui di tempat terpisah, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FH Universitas Tanjungpura mengapresiasi terselenggaranya seminar tersebut. “Ini adalah kegiatan dengan peserta terbesar selama ini. Kami sangat mengapresiasi Bapas Pontianak sudah menyelenggarakan kegiatan ini yang akan menambah ilmu untuk anak-anak kami. Saya juga bangga karena anak-anak kami banyak yang bertugas di bapas. Semoga mereka dapat memotivasi para mahasiswa,” harapnya.     Kontributor: Praditya Eka dan Wahyu S.

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0