Delegasi Kepenjaraan Bangladesh Pelajari Pembinaan dan SDP di Lapas Salemba

Jakarta, INFO_PAS - Head of Delegation Kepenjaraan Bangladesh, Syed Iftekhar Uddin, berharap pihaknya dapat belajar dan menerapkan Sistem Database Pemasyarakatan (SDP) seperti yang dimiliki oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Indonesia. Hal ini disampaikannya saat rombongan dinas kepenjaraan Bangladesh menyambangi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Salemba, Selasa (21/5). Ia juga memuji sistem administrasi dan penerapannya melalui SDP yang sudah berjalan dengan sangat baik, bahkan menjangkau Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan seluruh Indonesia. Apalagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Bangladesh sama-sama mengalami kendala over kapasitas dengan jumlah UPT yang tidak banyak seperti di Indonesia. "Indonesia negara besar, negara yang sangat luas dan memiliki UPT Pemasyarakatan yang sangat banyak. Memiliki sistem administrasi yang baik," pujinya. Bangladesh memiliki masalah yang sama dengan Indonesia, yakni beban over kapasitas WBP yang mencapai angka 100% di 68 UPT Pemasyarakatan di negaranya. Berbanding jauh dengan Indonesia yang saat ini memiliki 662 UPT Pemasyarakatan di seluruh Indonesia. [caption id="attachment_61021" align="aligncenter" width="300"] kunjungan delegasi Bangladesh ke Lapas Salemba[/caption] "Kami berharap dapat menyerap pelajaran atas kunjungan yang kami lakukan di Indonesia saat ini. Keadaan kami hampir sama seperti di Indonesia, hanya saja jumlah UPT jauh lebih sedikit dibandingkan dengan di Indonesia," sambung Uddin. Sementara itu, Kepala Lapas Salemba, Yudi Suseno, menyambut baik kunjungan dinas kepenjaraan Bangladesh tersebut. "Ini suatu kehormatan untuk kami," tuturnya. Selama kunjungan dinas kepenjaraan Bangladesh, Yudi jualah yang menjelaskan sistem administrasi, pembinaan, keamanan, dan SDP Lapas Salemba yang terhubung ke kantor pusat Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. ***