Deteksi Tuberkulosis, Lapas Kalianda Skrining Seluruh WBP

Kalianda, INFO_PAS – Pelbagai kegiatan dilakukan untuk memperingati Hari Tuberkulosis (TBC) Sedunia tanggal 24 Maret setiap tahunnya, termasuk di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kalianda yang mengadakan Gerakan Pencegahan dan Deteksi Dini TBC mulai Kamis (21/2). Kegiatan ini menyasar seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), baik narapidana/tahanan/Anak, sebagai upaya untuk mengendalikan penularan TBC di Lapas Kalianda mengingat penularannya melalui droplet nuklei di udara. Menurut Kepala Lapas Kalianda, Endang Lintang Hardiman, skrining Tuberkulosis merupakan penanggulangan sejak dini penyakit TBC pada WBP melalui pemeriksaan atau konseling. “Dengan adanya kegiatan ini diharapkan semua WBP dapat mengetahui sejak dini apakah yang bersangkutan dicurigai sakit TBC atau tidak guna mencegah penularan TBC antar sesama WBP," harapnya. [caption id="attachment_73934" align="aligncenter" width="300"] Deteksi Tuberkulosis, Lapas Kalianda Skrining Seluruh WBP

Kalianda, INFO_PAS – Pelbagai kegiatan dilakukan untuk memperingati Hari Tuberkulosis (TBC) Sedunia tanggal 24 Maret setiap tahunnya, termasuk di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kalianda yang mengadakan Gerakan Pencegahan dan Deteksi Dini TBC mulai Kamis (21/2). Kegiatan ini menyasar seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), baik narapidana/tahanan/Anak, sebagai upaya untuk mengendalikan penularan TBC di Lapas Kalianda mengingat penularannya melalui droplet nuklei di udara. Menurut Kepala Lapas Kalianda, Endang Lintang Hardiman, skrining Tuberkulosis merupakan penanggulangan sejak dini penyakit TBC pada WBP melalui pemeriksaan atau konseling. “Dengan adanya kegiatan ini diharapkan semua WBP dapat mengetahui sejak dini apakah yang bersangkutan dicurigai sakit TBC atau tidak guna mencegah penularan TBC antar sesama WBP," harapnya. [caption id="attachment_73934" align="aligncenter" width="300"] skrining TBC di Lapas Kalianda8[/caption] Jika dari skrining diketahui ada indikasi WBP menderita TBC, maka petugas kesehatan akan melakukan pemeriksaan lanjutan berupa tes dahak dengan mengirimkan sampel dahak ke laboratorium rumah sakit dan paling cepat membutuhkan waktu kurang dari dua jam. “Dalam waktu singkat dapat segera diketahui apakah WBP yang dicurigai benar sakit TBC atau tidak,” tambah Endang. Bagi WBP yang menujukkan hasil pemeriksaan dahak BTA Positif, juga akan dilakukan pengobatan. “Saat ini untuk pengadaan obat-obatan TBC, kami bekerja sama dengan Puskesmas Kalianda dan seluruh pengobatan TB ini gratis atau tidak dipungut biaya apapun hingga pengobatan tuntas,” pungkas Endang.     Kontributor: Lapas Kalianda

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
1
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0