Dir. Yantah Basan Baran Pantau Rutan Majene, LPKA, dan LPP Mamuju

Majene, INFO_PAS – Kamar hunian dan kegiatan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Majene mendapat perhatian khusus dari Direktur Pelayanan Tahanan dan Pengelolaan Basan dan Barat Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Wahiddin. Hal ini terlihat dalam kunjungannya ke rutan tersebut, Kamis (1/6) lalu. Wahiddin mengecek langsung kamar blok hunian dan WBP untuk melihat kondisi di dalamnya. Ia juga memantau kegiatan WBP di Rutan Majene seperti budidaya ikan lele, pertanian sayur dan buah, pembuatan sarung tenin khas Kabupaten Majene, dan pembuatan abon ikan. “Jaga selalu kebersihan rutan. Di Rutan Majene sudah cukup baik,” pujinya. Kepada petugas Rutan Majene, Wahiddin juga berpesan agar terus berkinerja. “Bagaimana pun kondisinya, selalu cari hal yang positif dengan kreativitas demi memajukan organisasi,” pintanya. Selain Rutan Mejene, Wahiddin mengunjungi Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) dan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas

Dir. Yantah Basan Baran Pantau Rutan Majene, LPKA, dan LPP Mamuju
Majene, INFO_PAS – Kamar hunian dan kegiatan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Majene mendapat perhatian khusus dari Direktur Pelayanan Tahanan dan Pengelolaan Basan dan Barat Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Wahiddin. Hal ini terlihat dalam kunjungannya ke rutan tersebut, Kamis (1/6) lalu. Wahiddin mengecek langsung kamar blok hunian dan WBP untuk melihat kondisi di dalamnya. Ia juga memantau kegiatan WBP di Rutan Majene seperti budidaya ikan lele, pertanian sayur dan buah, pembuatan sarung tenin khas Kabupaten Majene, dan pembuatan abon ikan. “Jaga selalu kebersihan rutan. Di Rutan Majene sudah cukup baik,” pujinya. Kepada petugas Rutan Majene, Wahiddin juga berpesan agar terus berkinerja. “Bagaimana pun kondisinya, selalu cari hal yang positif dengan kreativitas demi memajukan organisasi,” pintanya. Selain Rutan Mejene, Wahiddin mengunjungi Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) dan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Mamuju yang saat ini masih berlokasi di Rutan Mamuju. Sebelumnya, ia juga menyambangi Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) Mamuju. [caption id="attachment_48495" align="alignleft" width="300"] kunjungan ke LPKA dan LPP Mamuju[/caption] Beserta Kepala Divisi Pemasyarakatan Ssulawesi Barat, Farid Junaedi, Wahiddin, meminta para petugas LPKA dan Lapas Perempuan Mamuju agar tetap semangat walau masih harus menempati ruang berikuran 7x4 meter di Rutan Mamuju. “Saat ini anggaran untuk pembangunan LPKA dan lapas perempuan sedang dibahas di tingkat pusat,” urainya.  Tak lupa, Wahiddin berkesempatan melihat hasil keterampilan kerajinan tangan yang dihasilkan Anak di LPKA Mamuju berupa bingkai foto, tempat tissue, dan replika perahu Phinisi yang selruuhnya terbuat dari kertas koran. Saat ini, jumlah Anak di LPKA Mamuju berjumlah lima orang, sedangkan total di Sulawesi Barat berjumlah 12 orang yang menyebar di lapas dan rutan di propinsi tersebut. “Tetap semangat dalam mongoptimalkan kinerja sesuai tugas dan fungsi LPKA, yakni memberikan pembinaan dan pendidikan terbaik yang berbasis budi pekerti dan tetap berkoordinasi dengan Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan serta instansi lainnya,” pesan Wahiddin. Sementara itu, Kepala LPKA Mamuju, Idam Wahyu Kuntoro, menuturkan pihaknya tetap memantau Anak di lapas dan rutan wilayah Sulawesi Barat. “Walau masih belum disatukan mengingat bangunan LPKA belum ada dan Rutan Mamuju masih over capacity, tapi mereka tetap kami pantau,” tuturnya. [caption id="attachment_48497" align="alignleft" width="300"] marawis menyambut rombongan[/caption] Sebelumnya saat tiba di Rutan Mamuju, rombongan dari Jakarta tersebut disambut alunan lagu-lagu Islami yang dibawakan grup marawis WBP Rutan Mamuju. Hadir Inspektur Jenderal Kementerian Hukum dan HAM, Aidir Amin Daud. Kedatangan mereka ke Mamuju terkait undangan dari Gubernur Sulawesi Barat bersama Kepala Kantor Wilayah Sulawesi Barat untuk meresmikan gedung Rupbasan Mamuju, penandatanganan MoU, serat penyerahan sertifikat tanah yang dihibahkan pemerintah propinsi. Rombongan juga mengunjungi pameran hasil karya WBP Rutan Mamuju. “Yang paling penting adalah integritas dan komitmen. Reformasi birokrasi yang dibutuhkan adalah integritas, perubahan mindset, dan bersih dari KKN,” tegas Aidir. Ia berharap agar pimpinan memberikan perintah yang jelas kepada bawahannya. “Pimpinan dan calon pemimpin harus punya prinsip SMART, artinya tujuannya harus jelas dan tidak ambigu, jangan lagi pakai istilah staf pasti tahu, hindari pemikiran anak buah sudah paham, serta hindari pemberitahuhan secara lisan,” tambahnya. Mengakhiri arahannya, Aidir berpesan tentang tiga hal yang diperlukan dalam kehidupan. “Kita butuh materi spiritual, ilmu pengetahuan, serta tekad,” tutupnya.         Kontributor: Rutan Majene, LPKA Mamuju, Divisi PAS Sulbar

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0