Ditjen PAS Bangun Jejaring Kontributor
Bogor, INFO_PAS. Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) melatih petugasnya untuk menjadi Kontributor. Berbagai kegiatan positif Direktorat Teknis di lingkungan Ditjen Pemasyarakatan jarang terekspos. Demikian dikatakan Haru Tamtomo pada pembukaan pelatihan Jurnalistik dan Penulisan Good Practice.
"Sesungguhnya berita negatif itu hanya kasuistis sifatnya, sementara upaya-upaya membenahi Pemasyarakatan, dilakukan terus menerus dan sudah banyak kemajuan yang telah dicapai, namun belum banyak masyarakat yang tahu", ungkap Haru di Hotel Gran Ussu, Cisarua, Bogor (24/9).
Pelatihan Jurnalistik dan Penulisan Good Practice yang diikuti perwakilan 6 Direktorat yaitu Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban (Kamtib), Direktorat Bina Narapidana dan Pelayanan Tahanan (Binapiyantah), Direktorat Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak (Bimkemas dan PA), Direktorat Bina Kesehatan dan Perawatan (Keswat), Direktorat Barang Sitaan dan Barang (Basan dan Baran), Direk
Bogor, INFO_PAS. Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) melatih petugasnya untuk menjadi Kontributor. Berbagai kegiatan positif Direktorat Teknis di lingkungan Ditjen Pemasyarakatan jarang terekspos. Demikian dikatakan Haru Tamtomo pada pembukaan pelatihan Jurnalistik dan Penulisan Good Practice.
"Sesungguhnya berita negatif itu hanya kasuistis sifatnya, sementara upaya-upaya membenahi Pemasyarakatan, dilakukan terus menerus dan sudah banyak kemajuan yang telah dicapai, namun belum banyak masyarakat yang tahu", ungkap Haru di Hotel Gran Ussu, Cisarua, Bogor (24/9).
Pelatihan Jurnalistik dan Penulisan Good Practice yang diikuti perwakilan 6 Direktorat yaitu Direktorat Bina Keamanan dan Ketertiban (Kamtib), Direktorat Bina Narapidana dan Pelayanan Tahanan (Binapiyantah), Direktorat Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak (Bimkemas dan PA), Direktorat Bina Kesehatan dan Perawatan (Keswat), Direktorat Barang Sitaan dan Barang (Basan dan Baran), Direktorat Informasi dan Komunikasi (Infokom) serta perwakilan Sekretariat Direktorat Jenderal (Setditjen) ini diselenggarakan oleh Direktorat Infomasi dan Komunikasi kerjasama dengan HCPI (HIV Cooperation Program for Indonesia) pada 24-26 Spetember 2012
Kegiatan ini dilatih oleh trainer Bahrul Wicaksana yang akrab disapa Uung. Â Uung mengajak peserta langsung praktek membuat berita, selain mengenal mengenai teori-teori Jurnalistik.
“Semua orang biasa menulis, yang terpenting tulislah berita menarik dengan mengambilcontent bukan lagi event ceremonial belaka,†Ujar Uung.
Sementara itu, Kepala Subdit Komunikasi Ditjen PAS, Akbar Hadi sebagai ketua penyelenggara mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan memberikan pengetahuan jurnalistik kepada para petugas Pemasyarakatan, sehingga mampu membedakan cara-cara penulisan berita, press release, artikel, feature, laporan maupun naskah wawancara.
“Tersedianya kontributor di tiap-tiap direktorat teknis, yang diharapkan dapat memberikan informasi yang aktual, menjadi tujuan terpenting dalam kegiatan ini,†kata Akbar.
Masih menurut Akbar, adanya naskah-naskah artikel, feature, ataupun laporan untuk diterbitkan dan menarik dibaca untuk media internal Ditjen Pemasyarakatan maupun eksternal (media publik) yang ditulis oleh para kontributor ini, nantinya akan menjadi publikasi Ditjen Pemasyarakatan sebagai bagian dari kontra media.
Direktur Informasi dan Komunikasi, Haru Tamtomo mengharapkan peserta dapat bersungguh-sungguh mengikuti pelatihan ini agar setiap unit kerja memiliki penulis handal, Â sehingga kerja keras Pemasyarakatan di segala aspek dapat dikenal publik.
“Saya kira publik internal pun belum mengenal dekat Pemasyarakatan, para Kontributor nantinya bertugas memperkenalkannya,†kata Haru.
Haru juga mengatakan para kontributor ini nantinya akan membantu pembuatan press release yang saat ini menjadi kewajiban setiap unit eselon I di Kemenkumham untuk mereleasenya setiap hari ke bagian Humas Kementerian Hukum dan HAM RI.
“Nantinya akan dikembangkan dengan pembentukan kontributor  Infokom di tingkat wilayah dan UPT Pemasyarakatan,†tambah Haru.