Jaga Konsistensi Peserta PTRM, Petugas LPN Jakarta Lakukan Tes Urin

Jakarta, INFO_PAS - Tenaga medis dan paramedis Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Jakarta melaksanakan tes urin Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Rabu (28/11) lalu. Tes urin dilakukan untuk menjaga konsistensi peserta Program Terapi Rumatan Methadone (PTRM) agar tidak menggunakan narkoba. Ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan secara mendadak di Lapas Narkotika Jakarta. Biasanya, dalam tiga tahun dilakukan tiga kali tes urin. “Hari ini kami lakukan tes urin berkala terhadap 14 peserta PTRM untuk menjaga kepatuhan mereka dalam terapi metadone dan mengetahui apakah mereka menggunakan narkoba selain dari methadone,” ujar penanggung jawab harian PTRM Lapas Narkotika Jakarta, Lilis Budiwiyarti. Sementara itu, Kepala Sub Seksi Bimbingan Kemasyarakatan, Jumadi, mengatakan tes urin juga merupakan upaya Lapas Narkotika Jakarta dalam mencegah narkoba di dalam lapas. [caption id="attachment_69552" align="aligncenter" width="225"] tes urin metadone[/caption] “Selain untuk mengetahui kepatuhan peserta metadhone, tes urin juga upaya kami melaksanakan P4GN di dalam lapas. Bukan hanya kepada peserta methadone, tapi juga bagi WBP yang lain,” ucap Jumadi. Sebagai informasi, PTRM adalah terapi subtitusi bagi pengguna narkoba suntik heroin. Pemberian terapi metadhone dilakukan oleh petugas medis/paramedis yang telah diberi pelatihan. Pelaksanaan PTRM dilakukan dibawah pengawasan langsung dari Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta. Adapun PTRM di Lapas Narkotika Jakarta telah dilaksanakan sejak tahun 2006 dibawah koordinator dr. Finnahari.     Kontributor: Sadi