Kabapas Pimpin Kelas Terapi Doa di Bapas Yogya

Yogyakarta, INFO_PAS – Sebanyak 20 petugas Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Yogyakarta mengikuti kelas terapi doa bersama Kepala Bapas, M. Ali Syeh Banna. Kegiatan ini berlangsung di Aula Bapas Yogyakarta, Kamis (23/11). “Terapi doa bukan latihan beladiri tenaga dalam. Inti dari terapi doa adalah keyakinan kita terhadap Tuhan, bahwa Tuhan tidak akan mengubah kaumnya tanpa mereka sendiri berusaha yang mengubahnya sehingga terapi ini sangat cocok untuk semua agama apapun karena di dalamnya pasti ada doa,” terang Ali. Pelatihan terapi doa ini merupakan kali pertama diadakan di Bapas Yogyakarta walaupun mungkin bari kali pertama digelar oleh bapas di Indonesia. Rencananya, pelatihan tersebut diadakan sebulan sekali setiap hari Kamis pekan ke-4 di Aula Bapas Yogyakarta. [caption id="attachment_52676" align="aligncenter" width="300"] Kabapas Pimpin Kelas Terapi Doa di Bapas Yogya

Yogyakarta, INFO_PAS – Sebanyak 20 petugas Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Yogyakarta mengikuti kelas terapi doa bersama Kepala Bapas, M. Ali Syeh Banna. Kegiatan ini berlangsung di Aula Bapas Yogyakarta, Kamis (23/11). “Terapi doa bukan latihan beladiri tenaga dalam. Inti dari terapi doa adalah keyakinan kita terhadap Tuhan, bahwa Tuhan tidak akan mengubah kaumnya tanpa mereka sendiri berusaha yang mengubahnya sehingga terapi ini sangat cocok untuk semua agama apapun karena di dalamnya pasti ada doa,” terang Ali. Pelatihan terapi doa ini merupakan kali pertama diadakan di Bapas Yogyakarta walaupun mungkin bari kali pertama digelar oleh bapas di Indonesia. Rencananya, pelatihan tersebut diadakan sebulan sekali setiap hari Kamis pekan ke-4 di Aula Bapas Yogyakarta. [caption id="attachment_52676" align="aligncenter" width="300"] praktik terapi doa di Bapas Yogya[/caption] Ada tiga inti dari pelatihan ini, yakni doa atau penyerahan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, dzikir atau mengingat kuasa Tuhan, serta pernapasan atau pembersihan diri melalui pernapasan. “Ada tujuh titik cakra, yakni cakra dasar/ tulang ekor, sex/ cakra kehidupan, perut, qolbu, tenggorokan, pikiran/otak/ cakra ajina, dan cakra mahkota,” terang Ali. Ia berpesan agar peserta pelatihan selalu meniatkan terapi doa hanya karena izin Allah, bukan semata-mata untuk menyombongkan diri. Seluruh peserta kegiatan pun merasakan energi positif sepanjang kegiatan berlangsung. “Walaupun kegiatan seperti ini dilakukan sebulan sekali, tapi lebih baik dilatih setiap hari,” kata April, salah satu peserta kegiatan.           Kontributor: wwn

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0