"Keroyok Rame-Rame," Terobosan Kanwil Riau Tangani Over Kapasitas

Pekanbaru, INFO_PAS – Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau membuat program “Keroyok Rame-Rame Pembebasan Bersyarat, Cuti Bersyarat, dan Cuti Menjelang Bebas” sebagai terobosan baru di tahun 2017. Menurut Kepala Divisi Pemasyarakatan Riau, Muji Santoso, ada tiga agenda penting dalam programunggulan tersebut. “Pertama, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan harus bersinergi dan jemput bola sehingga Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) terpancing untuk bertanya dan mencapi informasi seputar kelengkapan berkas yang akan diusulkan serta keluhan yang dialami,” tutur Muji, Rabu (8/3) lalu. Kedua, Muji mengajak dan mengimbau keluarga WBP untuk datang ke lembaga pemasyarakatan (lapas) mengingat proses integrase menuntut peran aktif danjaminan keluarga. “UPT Pemasyarakatan harus berupaya maksimal mendatangkan pihak keluarga WBP dan bersosialiasi dengan mereka. Bisa saja pada saat kunjungan mereka ke lapas untuk melihat keluarganya dengan tetap

"Keroyok Rame-Rame," Terobosan Kanwil Riau Tangani Over Kapasitas
Pekanbaru, INFO_PAS – Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau membuat program “Keroyok Rame-Rame Pembebasan Bersyarat, Cuti Bersyarat, dan Cuti Menjelang Bebas” sebagai terobosan baru di tahun 2017. Menurut Kepala Divisi Pemasyarakatan Riau, Muji Santoso, ada tiga agenda penting dalam programunggulan tersebut. “Pertama, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan harus bersinergi dan jemput bola sehingga Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) terpancing untuk bertanya dan mencapi informasi seputar kelengkapan berkas yang akan diusulkan serta keluhan yang dialami,” tutur Muji, Rabu (8/3) lalu. Kedua, Muji mengajak dan mengimbau keluarga WBP untuk datang ke lembaga pemasyarakatan (lapas) mengingat proses integrase menuntut peran aktif danjaminan keluarga. “UPT Pemasyarakatan harus berupaya maksimal mendatangkan pihak keluarga WBP dan bersosialiasi dengan mereka. Bisa saja pada saat kunjungan mereka ke lapas untuk melihat keluarganya dengan tetap mengusung program pemerintah yang bebas pungutan liar dan berorientasi kepada pelayanan publik,” tegasnya. Agenda ketiga, lanjut Muji, adalah memperkuat koordinasi antara Kepala UPT Pemasyarakatan dengan pihak penahan untuk bersama-sama dan bersinergi mempercepat program ini melalui optimaliassi Justice Collaborator (JC). “Hubungan dan komunikasi yang baik sangat dibutuhkan dalam program ini, khususnya demi memberikan hasil yang positif dalam pemenuhan syarat JC,” ujarnya. Dasar pelaksanaan program ini adalah syarat substantif yang terdata dari Sistem Database Pemasyarakatan (SDP) yang dapat terpantau secara online. Hasilnya, program “Keroyok Rame-Rame” telah berhasil menyelesaikan 700 WBP yang siap untuk dilaksanakan program integrasi dengan segera hingga Maret 2017 ini total 3.477 data WBP pada SDP yang memenuhi syarat substantif. “Seandainya langkah terobosan ini dilaksanakan secara nasional, tidak mustahil jumlah WBP seluruh Indonesia dapat ditekan secara drastis demi menekan angka over kapasitas. Apalagi terobosan ini tidak memerlukan biaya yang besar dan pengamanan yang tinggi,” tambah Muji. Kepada seluruh Kepala UPT Pemasyarakatan yang ada di Riau, Muji berpesan bahwa kunci suksesnya program ini terletak pada fokus terhadap data SDP, pelaksanaan program secara kontinuitas dan berkesinambungan, serta semangat kerja yang tinggi untuk pencapaian target output program tersebut. “Seluruh jajaran harus bersinergi untuk  bersama-sama mendukung dan melaksanakan program ini dengan sebaik-baiknya,” pungkas Muji.       Kontributor: Muhammad Diharja  

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0