KPU Target 100 Persen Warga Binaan Berpartisipasi di Pileg

JAYAPURA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua terus melakukan sosialisasi terkait pelaksanaan Pemilu legislatif 2014. Kali ini, sosialisasi KPU Papua membidik para warga binaan Lapas Klas II Abepura yang berlangsung Sabtu (30/3) kemarin. Ketua KPU Provinsi Papua Adam Arisoi mengatakan, sosialisasi ini digelar agar warga binaan yang di Lapas dapat mengetahui pelaksanaan Pemilu 9 April nanti. Kemudian warga binaan juga dapa menggunakan hak pilih mereka dengan benar sehingga suara tidak terbuang percuma karena salah saat melakukan pencoblosan. “Kita ingin semua warga binaan menggunakan hak pilih, yang juga bertujuan untuk mengurangi angka golput,” ujar Arisoi kepada wartawan usai kegiatan. Meski belum mendapatkan jumlah warga binaan secara pasti, namun para warga binaan tersebut tentunya sudah termasuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) sehingga mereka memiliki TPS khusus. “Kita berharap bahwa 100 persen mereka bisa gunakan hak pilihnya

JAYAPURA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua terus melakukan sosialisasi terkait pelaksanaan Pemilu legislatif 2014. Kali ini, sosialisasi KPU Papua membidik para warga binaan Lapas Klas II Abepura yang berlangsung Sabtu (30/3) kemarin. Ketua KPU Provinsi Papua Adam Arisoi mengatakan, sosialisasi ini digelar agar warga binaan yang di Lapas dapat mengetahui pelaksanaan Pemilu 9 April nanti. Kemudian warga binaan juga dapa menggunakan hak pilih mereka dengan benar sehingga suara tidak terbuang percuma karena salah saat melakukan pencoblosan. “Kita ingin semua warga binaan menggunakan hak pilih, yang juga bertujuan untuk mengurangi angka golput,” ujar Arisoi kepada wartawan usai kegiatan. Meski belum mendapatkan jumlah warga binaan secara pasti, namun para warga binaan tersebut tentunya sudah termasuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) sehingga mereka memiliki TPS khusus. “Kita berharap bahwa 100 persen mereka bisa gunakan hak pilihnya, karena mereka memang berada di satu lingkungan yang khusus,” harapnya. Di bagian lain ihwal keluarga warga binaan yang tidak terdaftar dalam daftar pemilih khusus (DPK), menurut Arisoi, mereka bisa menyampaikan aspirasinya melalui ruang hukum yang sudah disiapkan. Arisoi juga mengakui bahwa saat ini dirinya belum mendapatkan laporan jumlah DPK. “Mengapa mereka tidak terdata mungkin saat pendataan mereka tidak ada di rumah dan lain sebagainya. Tapi kemungkinan besok (hari ini) saya sudah bisa mendapatkan laporan DPK-nya,” ucap Arisoi seraya mengakhiri. Ia menegaskan, warga binaan bukanlah warga kelas II yang harus didiskriminasi, namun keberadaan mereka sama dengan warga masyarakat lainnya, sehingga mereka perlu mendapatkan atensi dari para caleg atau parpol peserta Pemilu Legislatif 2014 mendatang. “Mereka sebenarnya buka warga klas II, mereka sama dengan warga lainnya. Ya kehidupan sosial politik yang membuat mereka harus hidup seperti begini, tetapi hak mereka sebagai warga negara itu kan dijamin dalam UUD 1945, di mana mereka punya hak untuk menyampaikan aspirasi dan lain-lain,” ungkap Arisoi terkait keluhan warga binaan soal ketidak hadiran caleg atau parpol di Lapas menjelang Pileg 2014.(lea/art/lo2)   Sumber: www.bintangpapua.com

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0