Kriminolog: Lapas Dilatih Hanya Untuk Hadapi Tahanan Kabur
Menurut pakar kriminologi UI Adrianus Meliala, lapas dilatih hanya untuk menghadapi tahanan kabur, bukan serangan bersenjata.
Polisi bersenjata lengkap disiagakan di Lapas Cebongan Sleman. (Antara)
JAKARTA - Tragedi penyerbuan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta pada Sabtu (23/3) kemarin yang menewaskan 4 tahanan memang peristiwa yang jarang terjadi. Wajar jika Menkum HAM Amir Syamsuddin mengatakan peristiwa itu tidak sederhana, bahkan cukup bersejarah bagi lapas.
Menurut pakar kriminologi UI, Adrianus Meliala, penyerangan seperti itu wajar saja bisa terjadi. Menurut dia, lapas tidak disiapkan untuk menghadapi serangan dari luar. Pengamanan lapas terhadap serangan dari luar hanya ada di pintu gerbang utama.
Menurut pakar kriminologi UI Adrianus Meliala, lapas dilatih hanya untuk menghadapi tahanan kabur, bukan serangan bersenjata.
Polisi bersenjata lengkap disiagakan di Lapas Cebongan Sleman. (Antara)
JAKARTA - Tragedi penyerbuan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta pada Sabtu (23/3) kemarin yang menewaskan 4 tahanan memang peristiwa yang jarang terjadi. Wajar jika Menkum HAM Amir Syamsuddin mengatakan peristiwa itu tidak sederhana, bahkan cukup bersejarah bagi lapas.
Menurut pakar kriminologi UI, Adrianus Meliala, penyerangan seperti itu wajar saja bisa terjadi. Menurut dia, lapas tidak disiapkan untuk menghadapi serangan dari luar. Pengamanan lapas terhadap serangan dari luar hanya ada di pintu gerbang utama.
"Sehingga jika serangan sudah masuk ke dalam area lapas, akan sulit dilumpuhkan," kata Adrianus, Sabtu (23/3) malam di Jakarta.
Apalagi, lanjut dia, lapas hanya disiapkan hanya untuk menghadapi para tahanan yang kabur dari lapas. Dan tahanan yang kabur tentu tanpa pegang senjata.
"Lapas disiapkan bukan untuk serangan bersenjata," papar Adrianus.
Adrianus menilai bahwa penyerbuan dengan target 4 orang tahanan itu dilakukan oleh orang-orang terlatih. Menurut dia, proses eksekusi yang cepat menunjukkan bahwa pasukan ini bukan pasukan amatiran.
"Proses penyerbuan dan pembagian tugasnya juga rapi," kata dia.
Siapapun pelakunya, lanjut Adrianus, harus dihukum berat, bila perlu hukuman mati. Menurut dia, jelas pasukan terlatih itu bisa dijerat karena perkara pembunuhan berencana, membunuh orang yang sedang diamankan hukum, dan merusak lapas yang merupakan inventaris negara.
Sumber: http://www.berita99.com/berita/6811/kriminolog-lapas-dilatih-hanya-untuk-hadapi-tahanan-kabur
What's Your Reaction?
Menurut pakar kriminologi UI Adrianus Meliala, lapas dilatih hanya untuk menghadapi tahanan kabur, bukan serangan bersenjata.
Polisi bersenjata lengkap disiagakan di Lapas Cebongan Sleman. (Antara)
JAKARTA - Tragedi penyerbuan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta pada Sabtu (23/3) kemarin yang menewaskan 4 tahanan memang peristiwa yang jarang terjadi. Wajar jika Menkum HAM Amir Syamsuddin mengatakan peristiwa itu tidak sederhana, bahkan cukup bersejarah bagi lapas.
Menurut pakar kriminologi UI, Adrianus Meliala, penyerangan seperti itu wajar saja bisa terjadi. Menurut dia, lapas tidak disiapkan untuk menghadapi serangan dari luar. Pengamanan lapas terhadap serangan dari luar hanya ada di pintu gerbang utama.
Menurut pakar kriminologi UI Adrianus Meliala, lapas dilatih hanya untuk menghadapi tahanan kabur, bukan serangan bersenjata.
Polisi bersenjata lengkap disiagakan di Lapas Cebongan Sleman. (Antara)
JAKARTA - Tragedi penyerbuan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta pada Sabtu (23/3) kemarin yang menewaskan 4 tahanan memang peristiwa yang jarang terjadi. Wajar jika Menkum HAM Amir Syamsuddin mengatakan peristiwa itu tidak sederhana, bahkan cukup bersejarah bagi lapas.
Menurut pakar kriminologi UI, Adrianus Meliala, penyerangan seperti itu wajar saja bisa terjadi. Menurut dia, lapas tidak disiapkan untuk menghadapi serangan dari luar. Pengamanan lapas terhadap serangan dari luar hanya ada di pintu gerbang utama.
"Sehingga jika serangan sudah masuk ke dalam area lapas, akan sulit dilumpuhkan," kata Adrianus, Sabtu (23/3) malam di Jakarta.
Apalagi, lanjut dia, lapas hanya disiapkan hanya untuk menghadapi para tahanan yang kabur dari lapas. Dan tahanan yang kabur tentu tanpa pegang senjata.
"Lapas disiapkan bukan untuk serangan bersenjata," papar Adrianus.
Adrianus menilai bahwa penyerbuan dengan target 4 orang tahanan itu dilakukan oleh orang-orang terlatih. Menurut dia, proses eksekusi yang cepat menunjukkan bahwa pasukan ini bukan pasukan amatiran.
"Proses penyerbuan dan pembagian tugasnya juga rapi," kata dia.
Siapapun pelakunya, lanjut Adrianus, harus dihukum berat, bila perlu hukuman mati. Menurut dia, jelas pasukan terlatih itu bisa dijerat karena perkara pembunuhan berencana, membunuh orang yang sedang diamankan hukum, dan merusak lapas yang merupakan inventaris negara.
Sumber: http://www.berita99.com/berita/6811/kriminolog-lapas-dilatih-hanya-untuk-hadapi-tahanan-kaburWhat's Your Reaction?






