KURSI GOYANG LAPAS KOTA AGUNG LARIS MANIS DI PAMERAN

Lampung, INFO_PAS.  Kerajinan kursi goyang dari Lembaga Pemasyarakatan Kota Agung Lampung telah melanglang dari lapak ke lapak di setiap ajang pameran karya napi.  Produk seharga Rp 750.000 sampai dengan Rp. 1,5 Juta ini mempunyai perbedaan dengan kursi goyang pada umumnya.  Perbedaan itu terletak pada kaki-kakinya, jika kursi goyang yang umum memiliki kaki kursi yang berbentuk huruf “U”, kursi goyang produk Lapas Kota Agung justru memiliki kaki yang datar karena kursi bertumpu dengan engsel yang dapat bergerak kedepan dan kebelakang. Di setiap penyelenggaraan pameran, kursi goyang dan kursi santai lapas ini selalu ludes terjual.  Sebut saja pada ajang Napi Craft akhir tahun lalu di Jakarta Convention Center atau yang terbaru di ajang Pameran Produk Unggulan Lapas, (22 April s/d 25 April 2014). Pada ajang Napi Craft, tiga kursi yang didatangkan langsung dari Lampung semuanya habis terjual, sementara pada ajang Pameran Produk Ung

KURSI GOYANG LAPAS KOTA AGUNG LARIS MANIS DI PAMERAN
Lampung, INFO_PAS.  Kerajinan kursi goyang dari Lembaga Pemasyarakatan Kota Agung Lampung telah melanglang dari lapak ke lapak di setiap ajang pameran karya napi.  Produk seharga Rp 750.000 sampai dengan Rp. 1,5 Juta ini mempunyai perbedaan dengan kursi goyang pada umumnya.  Perbedaan itu terletak pada kaki-kakinya, jika kursi goyang yang umum memiliki kaki kursi yang berbentuk huruf “U”, kursi goyang produk Lapas Kota Agung justru memiliki kaki yang datar karena kursi bertumpu dengan engsel yang dapat bergerak kedepan dan kebelakang. Di setiap penyelenggaraan pameran, kursi goyang dan kursi santai lapas ini selalu ludes terjual.  Sebut saja pada ajang Napi Craft akhir tahun lalu di Jakarta Convention Center atau yang terbaru di ajang Pameran Produk Unggulan Lapas, (22 April s/d 25 April 2014). Pada ajang Napi Craft, tiga kursi yang didatangkan langsung dari Lampung semuanya habis terjual, sementara pada ajang Pameran Produk Unggulan Lapas, Lapas Kota Agung mampu menjual tujuh unit kursinya plus menerima beberapa pesanan. Pada INFO_PAS, Selasa (29/4), Arief Agista Rasyid seorang Petugas Lapas Kota Agung mengatakan bahwa produksi satu buah kursi membutuhkan waktu sekitar lima hari, sedangkan kayu yang digunakan adalah jenis kayu sintuk.  Selain melalui pameran-pameran, produk ini juga dipasarkan di wilayah sekitar Lampung. Kursi yang unik dan menarik ini masih menemui kendala dalam kegiatan produksinya, yakni peralatan yang terbatas.  Jika terdapat peralatan yang rusak, proses pembuatan kursi jadi terlambat. “Kendala terdapat pada keterbatasan peralatan, jadi kalau ada salah satu peralatan yang rusak pembuatan kursi agak terlambat,” ujar Arief. Namun, dibalik keterbatasan tersebut, produk unggulan Lapas pimpinan Yandi Suyandi ini memiliki tekat untuk terus berinovasi, kedepan produk kursi goyang ini akan dikembangkan untuk dapat dilipat, sehingga menjadi lebih praktis.  

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0