Lapas Pasir Putih Tempat Latihan Antisipasi Teroris

BNPT gelar latihan penanggulangan terorisme di Nusakambangan

Ilustrasi anti teror. ©Yonko 464 Paskhas
  Merdeka.com - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar latihan antisipasi teroris yang dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan Pasir Putih Nusakambangan Cilacap Jawa Tengah, Kamis (8/5). Latihan tersebut melibatkan 132 personel gabungan anggota Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Republik Indonesia dan petugas lembaga pemasyarakatan di Nusakambangan Cilacap. Dalam latihan tersebut, disimulasikan penyergapan dan penindakan terhadap pelaku teroris di LP Pasir Putih. Deputi II Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan, Inspektur Jenderal Ar

BNPT gelar latihan penanggulangan terorisme di Nusakambangan

Ilustrasi anti teror. ©Yonko 464 Paskhas
  Merdeka.com - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggelar latihan antisipasi teroris yang dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan Pasir Putih Nusakambangan Cilacap Jawa Tengah, Kamis (8/5). Latihan tersebut melibatkan 132 personel gabungan anggota Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Republik Indonesia dan petugas lembaga pemasyarakatan di Nusakambangan Cilacap. Dalam latihan tersebut, disimulasikan penyergapan dan penindakan terhadap pelaku teroris di LP Pasir Putih. Deputi II Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan, Inspektur Jenderal Arief Dharmawan mengatakan simulasi ini dilakukan untuk melihat hasil pelatihan yang dilakukan selama lima hari di Batalyon 405 Surya Kusuma Wangon Banyumas Jawa Tengah. "Latihan ini adalah latihan kemampuan dasar dalam pengertian ada sinergitas yang kita bangun," ucapnya usai latihan penindakan pelaku teroris di LP Pasir Putih. Dalam skenario tersebut latihan tersebut, aksi teroris dibagi menjadi dua kelompok, yang berada di dalam lapas dan luar lapas. Teroris masuk ke dalam lapas seperti pengunjung biasa yang ingin membesuk tahanan di dalam sel. Mereka masuk menggunakan kendaraan yang biasa digunakan pembesuk. Setelah berhasil masuk dalam penjara, pelaku teroris kemudian melumpuhkan petugas lapas dan menyekapnya. Simulasi ini, kemudian dilanjutkan dengan adanya aksi baku tembak yang melibatkan berbagai petugas dari berbagai satuan dari unsur Polri dan TNI yang berusaha membebaskan sandera dan melumpuhkan teroris. Menurut Arief, hasil dari pelatihan merupakan upaya untuk mensinergikan semua unsur satuan dalam penanganan terorisme. "Pilihan di Nusakambangan khususnya di Lapas Pasir Putih, pertama, karena ingin menunjukkan kesiapsiagaan kita, bahwa kita tidak pernah lengah. Kedua, kami ingin memberikan kekuatan moral kepada petugas lapas, bahwa kami TNI-Polri ada di belakang dan siap untuk membantu. Dan ketiga, jangan coba-coba melakukan hal yang tidak diinginkan," ujar dia. Sumber : merdeka.com

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0