Lima Pokja Paparkan Hasil Diskusi Penyusunan Instrumen Penilaian Perubahan Perilaku Narapidana

Jakarta, INFO_PAS - Pemaparan hasil diskusi lima kelompok kerja (Pokja) menjadi agenda dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Instrumen Penilaian Perubahan Perilaku Narapidana, Kamis (12/7) di Luminor Hotel, Jakarta. Kelima Pokja tersebut memiliki lima tema pembahasan yang berbeda antara lain aspek keterampilan, aspek produktifitas, aspek kesadaran, aspek kedisiplinan dan aspek kepatuhan. Sebelumnya, seluruh peserta FGD dibagi menjadi lima pokja untuk melakukan pembahasan instrumen penilaian pada hari Rabu (11/7). “Wajib hukumnya bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) untuk mengetahui apa yang dikerjakan dan resiko dari pekerjaannya” Ucap Ade Kusmanto, Kepala Bagian Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS), saat membuka pemaparan hasil diskusi Pokja Keterampilan. Ade juga menyampaikan bahwa perilaku dan keselamatan kerja menjadi hal yang penting untuk diperhatikan Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Cibin

Lima Pokja Paparkan Hasil Diskusi Penyusunan Instrumen Penilaian Perubahan Perilaku Narapidana
Jakarta, INFO_PAS - Pemaparan hasil diskusi lima kelompok kerja (Pokja) menjadi agenda dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Instrumen Penilaian Perubahan Perilaku Narapidana, Kamis (12/7) di Luminor Hotel, Jakarta. Kelima Pokja tersebut memiliki lima tema pembahasan yang berbeda antara lain aspek keterampilan, aspek produktifitas, aspek kesadaran, aspek kedisiplinan dan aspek kepatuhan. Sebelumnya, seluruh peserta FGD dibagi menjadi lima pokja untuk melakukan pembahasan instrumen penilaian pada hari Rabu (11/7). “Wajib hukumnya bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) untuk mengetahui apa yang dikerjakan dan resiko dari pekerjaannya” Ucap Ade Kusmanto, Kepala Bagian Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS), saat membuka pemaparan hasil diskusi Pokja Keterampilan. Ade juga menyampaikan bahwa perilaku dan keselamatan kerja menjadi hal yang penting untuk diperhatikan Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Cibinong, A.A. Gede Krisna, menekankan adanya produktivitas untuk menghindari narapidana semakin bermasalah di dalam lembaga pemasyarakatan (lapas). “Dalam aspek produktivitas, narapidana harus mampu menghasilkan, baik berupa barang dan jasa. Narapidana juga harus bisa untuk memecahkan masalahnya sendiri dalam pekerjaan. Terlebih, mereka dalam melakukan pekerjaan dilakukan dengan kerjasama” tambah Krisna. Aspek kesadaran yang dipaparkan oleh Kalapas Narkotika Jakarta, Asep Sutandar, menjadi pembahasan yang cukup menarik. Beberapa indikator yang digunakan dalam pemenuhan aspek kesadaran antara lain kesadaran diri, kesadaran beragama, kesadaran sosial, kesadaran hukum dan kesadaran berbangsa dan bernegara. “Adanya kesadaran menjadikan narapidana bertanggung jawab dan mau untuk mengikuti program pembinaan” Ujar Asep. Kedisiplinan narapidana juga menjadi perhatian khusus yang memiliki keterkaitan dengan program pembinaan baik pembinaan kepribadian dan kemandirian. Kepala Sub Direktorat Kerja Sama, Sigit Budiyanto, menyampaikan bahwa terdapat beberapa indikator dalam pemenuhan aspek kedisiplinan seperti ketepatan waktu, tanggung jawab terhadap diri sendiri, penggunaan sarana dan prasarana dengan baik serta etika. Pokja Kepatuhan menjadi pokja terakhir yang memaparkan hasil diskusi. Kepala Rumah Tahanan (Karutan) Rangkasbitung, Aliandra Harahap, menyatakan bahwa aspek kepatuhan juga beriringan terhadap rencana perubahan tata kelola manajemen pemasyarakatan. Aliandra juga mengatakan bahwa dalam pemenuhan aspek tersebut perlu adanya pemberian skor yang jelas terhadap setiap indikator. Pasca pemaparan, acara dilanjutkan dengan diskusi lanjutan dan verifikasi pada setiap instrument penilaian yang digunakan.

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0