LPKA Kutoarjo Kedatangan Mahasiswa Psikologi UST Yogyakarta

Kutoarjo, INFO_PAS – Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kutoarjo menerima kunjungan 172 mahasiswa Program Studi Psikologi Pendidikan dan seorang dosen pendamping dari Universitas Sarjana Wiyata Taman Siswa (UST) Yogyakarta. Kunjungan mereka dalam rangka pendalaman penerapan pendidikan karakter ke LPKA Kutoarjo. Mewakili Kepala LPKA Kutoarjo, Kepala Seksi Pengawasan Pengamanan dan Disiplin, Sugiyanto, mengungkapkan rasa bangga dan sangat senang terhadap mahasiswa UST yang mau berkunjung dan memotivasi Anak LPKA Kutoarjo. Apalagi LPKA Kutoarjo merupakan tempat pembinaan khusus bagi Anak Bermasalah dengan Hukum (ABH) dari ±35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. “Mereka bisa dibesuk/dikunjungi oleh keluarga, mendapatkan hak remisi, dan integrasi melalui pengusulan pembebasan bersyarat ataupun cuti bersyarat. Hak pendidikan bagi Anak juga dilaksanakan di LPKA Kutoarjo melalui kejar paket A, B, dan C,” terang Sugiyanto. Pada kesempatan yang sama, Kepala Sesi Pem

LPKA Kutoarjo Kedatangan Mahasiswa Psikologi UST Yogyakarta
Kutoarjo, INFO_PAS – Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kutoarjo menerima kunjungan 172 mahasiswa Program Studi Psikologi Pendidikan dan seorang dosen pendamping dari Universitas Sarjana Wiyata Taman Siswa (UST) Yogyakarta. Kunjungan mereka dalam rangka pendalaman penerapan pendidikan karakter ke LPKA Kutoarjo. Mewakili Kepala LPKA Kutoarjo, Kepala Seksi Pengawasan Pengamanan dan Disiplin, Sugiyanto, mengungkapkan rasa bangga dan sangat senang terhadap mahasiswa UST yang mau berkunjung dan memotivasi Anak LPKA Kutoarjo. Apalagi LPKA Kutoarjo merupakan tempat pembinaan khusus bagi Anak Bermasalah dengan Hukum (ABH) dari ±35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. “Mereka bisa dibesuk/dikunjungi oleh keluarga, mendapatkan hak remisi, dan integrasi melalui pengusulan pembebasan bersyarat ataupun cuti bersyarat. Hak pendidikan bagi Anak juga dilaksanakan di LPKA Kutoarjo melalui kejar paket A, B, dan C,” terang Sugiyanto. Pada kesempatan yang sama, Kepala Sesi Pembinaan, Rini Astuti memaparkan pola pembinaan di LPKA Kutoarjo dilaksanakan berbasis kemandirian dan budi pekerti. Pembinaan kemandirian Anak LPKA Kutoarjo antara lain pembuatan kerajinan tangan dari manik-manik (gantungan kunci, tempat tissue, tas, dst), pertukangan, sablon, perikanan lele, tanaman sayuran, perkebunan buah papaya dan buah naga, dan menjahit. Sementara itu, penanaman budi pekerti dilakukan melalui pembinaan kepribadian diantaranya intelektual dengan pendidikan kesetaraan program kejar paket A, B dan C, pendidikan karakter berupa kesadaran berbangsa dan bernegara bersama Komando Rayon Militer setempat, kerohanian dengan dengan Kementerian Agama Kabupaten Purworejo, kegiatan pramuka dengan Universitas Muhammadiyah Purworejo, karawitan, bimbingan konseling dari Rutgers dan Sahabat Kapas, band musik, dll. “Melalui pembinaan yang sistematis dan kontinyu diharapkan Anak LPKA Kutoarjo akan mendapatkan perubahan yang positif dan nantinya bisa diterima kembali ditengah-tengah masyarakat,” harap Rini. [caption id="attachment_69561" align="aligncenter" width="300"] kunjungan mahasiswa UST Yogya[/caption] Andreas Yuda selaku dosen pendamping Program Studi Psikologi Pendidikan UST menjelaskan rombongan mahasiswa semester 3 dan semester 5 ini dibagi menjadi tiga kelompok dengan tugas masing-masing, yaitu mewawancarai petugas tentang proses pembinaan di LPKA Kutoarjo, permainan game psikologi dengan Anak LPKA Kutoarjo, dan observasi tempat proses kegiatan pembinaan. “Kami berharap para mahasiswa ketika menjadi guru akan lebih arif dan bijaksana dalam menyikapi permasalahan murid seperti menghadapi murid-murid yang nakal, tidak disiplin, tidak taat aturan sekolah, suka membolos, nilainya jelek, dll,” ungkapnya. Ia menilai pentingnya memperlajari mengapa muncul ABH dan bagaimana mengatasi permasalahan tersebut dari sudut pandang ilmu psikologi. “Harapan kami selaku akademisi kepada para mahasiswa setelah lulus nantinya bisa membuat upaya pencegahan dengan memicu kesadaran para anak didik untuk tidak melanggar segala norma-norma yang ada di masyarakat,” harap Andreas. Selain itu, lanjutnya, tindakan kuratif bagi ABH juga penting. “Motivasi dan mengembalikan para Anak ke jalan yang lurus serta taat hukum dan norma-norma masyarakat adalah salah satu bagian dari tugas seorang sarjana psikologi,” tambah Andreas. Pada akhir sesi penutupan, salah seorang mahasiswa memimpin motivasi bagi seluruh Anak LPKA Kutoarjo untuk bangkit meraih cita-cita, bangkit dari kegelapan, jalani masa pidana dengan ikhlas, menguatkan niat dan tekad untuk tidak mengulangi tindakan pidana, serta menebus kesalahan dengan membuat bangga kedua orang tua.     Kontributor: Dedy Winarto

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0