NYALA PELITA DARI BALIK TEMBOK (TULISAN TERAKHIR) : Baret Coklat di Gudep 071-072

"Ayo adik-adik, coba kita duduk melingkar," kata Kak Syaiful mengarahkan anak-anak untuk duduk melingkar di sebuah pendopo lesehan, layaknya sebuah kelompok diskusi di sekolah. Ya. Sejak diresmikannya Gugus Depan 071-072 di Lapas Anak Kelas II B Pekanbaru pada semester kedua 2013 lalu, Kak Syaiful ditempatkan sebagai Pembina Pramuka untuk membimbing anak-anak Lapas dalam pendidikan karakter, dan kemandirian. "Sebagai Pembina yang ditunjuk di Gudep ini saya akan manfaatkan amanah ini untuk melatih mereka dengan sebaik-baiknya. Karena secara pribadi ini merupakan tantangan," ucap kak Syaiful di sela-sela kegiatan melatih anak-anak. Memang sejatinya seorang Pembina Pramuka siap ditempatkan di mana saja, dengan medan yang beragam. Tapi menjadi Pembina di sebuah Lapas Anak pastinya sebuah tantangan. Karena selain melatih fisik, karakter dan kemandirian, tantangannya lebih dalam lagi ketika harus mendalami psikis anak. Maklumlah nak-anak ini tercatat sebagai tahanan dan narapidana, yan

NYALA PELITA DARI BALIK TEMBOK (TULISAN TERAKHIR) : Baret Coklat di Gudep 071-072
"Ayo adik-adik, coba kita duduk melingkar," kata Kak Syaiful mengarahkan anak-anak untuk duduk melingkar di sebuah pendopo lesehan, layaknya sebuah kelompok diskusi di sekolah. Ya. Sejak diresmikannya Gugus Depan 071-072 di Lapas Anak Kelas II B Pekanbaru pada semester kedua 2013 lalu, Kak Syaiful ditempatkan sebagai Pembina Pramuka untuk membimbing anak-anak Lapas dalam pendidikan karakter, dan kemandirian. "Sebagai Pembina yang ditunjuk di Gudep ini saya akan manfaatkan amanah ini untuk melatih mereka dengan sebaik-baiknya. Karena secara pribadi ini merupakan tantangan," ucap kak Syaiful di sela-sela kegiatan melatih anak-anak. Memang sejatinya seorang Pembina Pramuka siap ditempatkan di mana saja, dengan medan yang beragam. Tapi menjadi Pembina di sebuah Lapas Anak pastinya sebuah tantangan. Karena selain melatih fisik, karakter dan kemandirian, tantangannya lebih dalam lagi ketika harus mendalami psikis anak. Maklumlah nak-anak ini tercatat sebagai tahanan dan narapidana, yang telah melakukan perbuatan yang melangar hukum. Sehingga menjadi kerja keras seorang Pembina untuk membangkitkan batang terendam. Sejauh ini menurut Syaiful belum semua yang tergabung dalam kegiatan Kepramukaan ini. Baru ada masing-masing 1 regu pa/pi yang totalnya mencapai 17 anak. Jadi masih harus berusaha lagi bagaimana membuat kegiatan Pramuka di Lapas ini lebih menarik. Sehingga anak-anak lainnya ikut bergabung. Salah satu yang ikut bergabung adalah Toni mantan anggota gembong geng motor Klewang. Sementara Hendra dan beberapa anak lainnya belum tergerak hatinya. Ia masih memilih enjoy sebagai koki di dapur. "Kita memang tak memaksa mereka mereka menjadi anggota Pramuka ini. Tapi akan kita tunjukkan kepada anak-anak lainnya kalau Pramuka ini menjadi kegiatan positif untuk menyibukkan mereka. Apakah nanti dengan mengikutkan mereka berkemah, atau kesempatan jambore, jadi kita akan usahakan kegiatan Pramuka di sini semenarik mungkin," janji Syaiful yang juga seorang ustadz tamatan UIN Suska ini. Janji Syaiful ini sepadan dengan komentar Andalan yang juga salah seorang Wakil Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Provinsi Riau, Ardi Basuki. Menurut Ardi yang juga orang nomor dua di Badan KesbangPolinmas Provinsi Riau ini berujar kalau penunjukkan seorang Pembina di Lapas Anak Kelas II B Pekanbaru merupakan terobosan yang sangat baik. Kwartir Daerah Provinsi Riau memang telah lama menargetkan hal tersebut. Alhamdulillah barulah pada medio 2013 ini cita-cita itu tercapai. "Seperti kakak-kakak dan adik-adik generasi Gerakan Pramuka di manapun berada, Pramuka tugas utamanya adalah mendidik kaum muda ataupun generasi muda. Mendidik dalam bidang pendidikan berkarakter, mengajarkan jiwa kepemimpinan, dan keterampilan contohnya. Nah, kelak kita harapkan anak-anak inilah melanjutkan estafet pembangunan tersebut. Apalagi anak-anak di Lapas Anak Kelas II B Pekanbaru contohnya. Bagaimana caranya generasi muda kita yang kini kehilangan masa mudanya di sana?, maka Pramukalah salah satu media bagi mereka untuk mengisi masa mudanya yang yang mungkin untuk beberapa masa mereka habiskan di dalam penjara. Jadi, jangan sampai cita-citanya terputus," papar lelaki yang memiliki senyum khas ini. Seperti yang dikatakan Ardi memang sebagai wadah pembinaan dan pengembangan karakter generasi muda, terlebih lagi adik-adik yang masih 'menetap' di dalam Lapas, kegiatan Pramuka merupakan salah satu jalan yang diharapkan efektif untuk membangun kembali 'dunia' para tahanan anak yang hilang. Terisolasi fisik dari pusat-pusat keramaian, sekolah, dan rumah, membuat 'tekanan psikologis' tersendiri bagi anak-anak yang kurang beruntung ini. Perlu pendekatan yang intensif untuk memicu nilai-nilai positif yang sempat mengendap di dada mereka. "Dengan Pramuka Kakak yakin mereka akan punya semangat lagi untuk menyusun cita-citanya yang sekarang tertunda. Apalagi mereka akan menimba pengalaman berarti dari kegiatan Pramuka yang mereka dapatkan selama di dalam Lapas," yakin Ardi dengan penuh semangat. Kita tentu semua berharap dan menanti munculnya Pramuka-Pramuka Garuda dari Gudep 071-072 ini. Hal ini tentu menjadi sejarah bagi Lapas Anak Kelas II B Pekanbaru, bagi Kwarda Gerakan Pramuka Provinsi Riau, dan bagi adik-adik generasi muda Gerakan Pramuka dari Gudep 071-072. Insyaallah!!. *** Penulis  : M. Joni Paslah dan Ajis Putra Sumber : http://daririau.com/read-397-2013-09-29-baret-coklat-di-gudep-071072-.html

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0