Pelarian Napi Lapas Jambi Berhasil Ditangkap di Babel

TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Pelarian Misroni (35), narapidana yang kabur dari lembaga pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Jambi, dua bulan lalu, berakhir sudah. Ia berhasil ditangkap di Provinsi Bangka Belitung, pada Kamis (28/8/2014) lalu, setelah pihak Lapas berkoordinasi dengan Mabes Polri.

Setelah sempat dibawa ke Jakarta, Sabtu (30/8) Misroni dibawa ke Jambi. Dari pantauan Tribun, Misroni tiba di Bandara Sultan Thaha, sekitar pukul 09.30 WIB dengan dikawal oleh pihak Polresta Jambi dan petugas Lapas Jambi. Namun yang menarik, Misroni yang mengenakan jaket bertudung, langsung dijemput dan dikawal oleh empat orang anggota Den POM, yang selanjutnya di bawa ke Lapas.

Terkait penjemputan narapidana Misroni oleh pihak Den POM, Komandan Korem 042/Garuda Putih, Kolonel Inf Harianto, yang dikonfirmasi mengenai hal

Pelarian Napi Lapas Jambi Berhasil Ditangkap di Babel

TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Pelarian Misroni (35), narapidana yang kabur dari lembaga pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Jambi, dua bulan lalu, berakhir sudah. Ia berhasil ditangkap di Provinsi Bangka Belitung, pada Kamis (28/8/2014) lalu, setelah pihak Lapas berkoordinasi dengan Mabes Polri.

Setelah sempat dibawa ke Jakarta, Sabtu (30/8) Misroni dibawa ke Jambi. Dari pantauan Tribun, Misroni tiba di Bandara Sultan Thaha, sekitar pukul 09.30 WIB dengan dikawal oleh pihak Polresta Jambi dan petugas Lapas Jambi. Namun yang menarik, Misroni yang mengenakan jaket bertudung, langsung dijemput dan dikawal oleh empat orang anggota Den POM, yang selanjutnya di bawa ke Lapas.

Terkait penjemputan narapidana Misroni oleh pihak Den POM, Komandan Korem 042/Garuda Putih, Kolonel Inf Harianto, yang dikonfirmasi mengenai hal ini membenarkan adanya penjemputan narapidana Misroni oleh pihak Polisi Militer TNI pada Sabtu (30/8) pagi di Bandara Sultan Thaha. Dijelaskan Danrem, hal ini dilakukan terkait adanya permintaan dari pihak Lapas Kelas IIA Jambi.

"Kita hanya membantu saja, karena kemarin pihak Lapas ada minta bantu untuk melakukan pencarian terhadap Misroni," terang Danrem saat dikonfirmasi via telpon, Sabtu (30/8). Danrem juga menyangkal penjemputan ini ada kaitannya dengan militer.

"Misroni Hanya orang sipil, kalau ndak salah dia kasus narkoba. Kita hanya membantu karena memang ada permintaan dari pihak Lapas sebelumnya,"pungkasnya.

Sementara itu, Wakasat Reskrim Polresta Jambi, AKP Deni Mulyadi, Sabtu (30/8) mengatakan, Misroni kabur dari Lapas pada 26 Juni 2014 lalu. Dan, berhasil ditangkap di daerah Belitung pada Kamis (28/8/2014) sekitar pukul 24.00 WIB.

"Yang bersangkutan dari pengakuannya, pasca kabur dari Lapas, kabur ke Seberang, selama satu bulan dan kerja di bengkel. Setelah itu, barulah narapidana tersebut (Misroni) kabur ke Palembang, dan selanjutnya naik kapal ke Bangka Belitung," jelas Wakasat.

Dikatakan Deni, dari pengakuan narapidana tersebut, pasca kabur dari Lapas, ia bekerja di bengkel di daerah Seberang Jambi. Setelah uang dari kerja di bengkel terkumpul, barulah Misroni kabur ke Palembang, untuk melanjutkan pelariannya ke Bangka Belitung.

"Dari Palembang, pelaku naik kapal ke Belitung. Karena di sana, ada teman kecilnya. Dan, di sana, pelaku bekerja di bagian galian pipa," tambah Wakasat, seraya mengatakan, nantinya penyidik akan ke Lapas, untuk melakukan pemeriksaan terhadap Misroni.

Isolasi dan Cabut Remisi

Sempat dibawa ke Jakarta pasca ditangkap, Misroni, narapidana yang kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Jambi dua bulan lalu akhirnya harus kembali masuk ke Lapas. Sesampainya di Jambi, Misroni langsung dibawa ke Lapas.

Hendra Eka Putra, Kepala Lapas Klas IIA Jambi saat dikonfirmasi, Sabtu (30/8/2014) mengatakan, Misroni tidak ditempatkan bersama warga binaan lainnya, melainkan ditempatkan di sel isolasi.

"Iya, sekarang sudah di Lapas. Tapi, tidak ditempat biasa seperti napi lainnya. Dia ditempatkan di sel isolasi selama tujuh hari ke depan. Bisa juga lebih. Pokoknya kita tempatkan di sel isolasi sampai dia sadar," tegas Hendra.

Ditanyakan apakah ada hukuman tambahan bagi Misroni, Hendra mengatakan bisa saja diberikan. "Yang jelas remisinya dicabut," ujarnya. (udi)

Sumber: http://www.tribunnews.com/

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0