Peragaan Busana "Beautiful with Leaf" Meriahkan LPP Malang

Malang, INFO_PAS - Tepuk tangan dan teriakan penonton terdengar riuh di sepanjang koridor Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Malang. Dilengkapi atribut unik, masing-masing pendukung mengumandangkan yel-yel menyemangati peserta lomba peragaan busana oleh Warga Binaan Pemasyarakatan, Selasa (24/4). Perlombaan ini merupakan rangkaian peringatan Hari Bakti Pemasyarakatan ke-54 sekaligus memperingati Hari Kartini 2018. Jika tahun sebelumnya mereka berkreasi dengan jarik yang merupakan icon kain Jawa klasik, tahun ini mereka menjadikan bahan daur ulang daun-daun kering yang tidak bernilai menjadi sesuatu yang indah. Bak peragawati profesional, WBP peserta lomba piawai berlenggak-lenggok penuh percaya diri berjalan di karpet merah yang merupakan run away lomba. Tatap mata berbinar penuh kebanggaan tampak jelas terpancar di wajah peserta saat memperagakan busananya. Sesekali senyum mengembang dilemparkan para model dadakan kepada penduku

Peragaan Busana "Beautiful with Leaf" Meriahkan LPP Malang
Malang, INFO_PAS - Tepuk tangan dan teriakan penonton terdengar riuh di sepanjang koridor Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Malang. Dilengkapi atribut unik, masing-masing pendukung mengumandangkan yel-yel menyemangati peserta lomba peragaan busana oleh Warga Binaan Pemasyarakatan, Selasa (24/4). Perlombaan ini merupakan rangkaian peringatan Hari Bakti Pemasyarakatan ke-54 sekaligus memperingati Hari Kartini 2018. Jika tahun sebelumnya mereka berkreasi dengan jarik yang merupakan icon kain Jawa klasik, tahun ini mereka menjadikan bahan daur ulang daun-daun kering yang tidak bernilai menjadi sesuatu yang indah. Bak peragawati profesional, WBP peserta lomba piawai berlenggak-lenggok penuh percaya diri berjalan di karpet merah yang merupakan run away lomba. Tatap mata berbinar penuh kebanggaan tampak jelas terpancar di wajah peserta saat memperagakan busananya. Sesekali senyum mengembang dilemparkan para model dadakan kepada pendukung dan juri lomba. “Saya bangga dan mengapresiasi kreativitas yang kalian miliki. Ternyata tinggi dan tebalnya tembok dan jeruji penjara tidak lantas menghalangi minat, bakat, kreativitas, dan imajinasi kalian. Teruslah belajar, jadilah perempuan tangguh masa depan dan hebat layaknya Kartini,” pesan Kepala Lapas Perempuan Malang, Anis Joeliati. Disinggung mengenai persiapan lomba, Wahyu Andayati selaku Kepala Seksi Bimbingan Anak Didik sekaligus ketua panitia acara mengaku jika persiapan mereka cukup singkat. “Kurang lebih 10 hari mereka hunting bahan, baik mencari tanaman di sekitar lapas, bahkan meminta petugas untuk mencarikan. Kemudian satu persatu daun dirangkai hingga menjadi gaun yang elegan,” paparnya. Tidak hanya daun pisang, bahkan daun jagung, daun sukun, daun mangga, daun markisa, daun nangka, daun talas, daun kelapa muda, daun bayam pun tidak luput dari bahan yang diburu WBP untuk menyalurkan ide kreatifnya. Sesuai tema lomba “Save Our Tree: Beautiful with Leaf”, para peserta disyaratkan mengenakan design kostum gaun malam/gaun pegantin yang dibuat dengan bahan dasar daun minimal 75% ditambah dengan bahan lainnya berupa kain dan lain-lain. [caption id="attachment_60052" align="aligncenter" width="300"] lomba peragaan busana di LPP Malang[/caption] Banyak tema kostum yang diusung sembilan peserta yang merupakan wakil dari masing-masing blok, yakni Si Merak Indah, Save Our Planet, Pesona Klobot Nusantara, Green Peace, Beautiful Lady Indonesia, Golden Platinum Tree, Beautiful Leaf, Putri Ketupat, dan Srikandi vs Garuda. Iin Indarti selaku Ketua Dewan Juri menjelaskan rules dan kriteria penilaian lomba meliputi face art make-up, design kostum, kesesuaian tema, dan cara berjalan di atas catwalk. “Sangat susah bagi kami menilai siapa yang paling berhak menyabet gelar juara karena semuanya bagus. Persaingan cukup ketat,” ungkapnya. Lomba tersebut akhirnya dimenangkan oleh peserta no. urut 5 dengan total poin 978 yang dipuji karena kesempurnaan performa dan detail kostum yang tingkat kesulitan pembuatannya paling susah, unik, menarik, dan elegan. ”Alhamdulillah. Terima kasih untuk semua teman yang mendukung kami. Tidak sia-sia perjuangan teman-teman mengepul dedaunan. Nggak nyangka ternyata masuk menjadi juara, meskipun juara 3,” ucap Dwi Mahardika dengan mata berbinar. Ada kejadian menarik saat Master of Ceremony menawarkan hadiah yang akan didapatkan para pemenang lomba. “Kira-kira mau piala, televisi, kipas angin atau mau remisi?” tanyanya. Sontak seluruh WBP serentak menjawab mau diberikan remisi. Ternyata nilai kebebasan dan berkumpul keluarga jauh lebih berarti bagi mereka.     Kontributor: Lapas Perempuan Malang

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0