Peringati Hari Kartini, Ditjen PAS Hadirkan Narasumber Inspiratif

Jakarta, INFO_PAS – Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Kementerian Hukum dan HAM mengadakan talkshow berema “Memandirikan Perempuan yang Berhadapan dengan Hukum”, Kamis (25/4). Talkshow ini menghadirkan empat narasumebr, yakni Airin Rachmi selaku Walikota Tangerang Selatan, Anna Mariana yang emrupakan desainer tenun dan songket, Tri Palupi dari Rumah Berbagi, serta Miranda Goeltom yang juga guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Dalam talkshow, ke-4 narasumber mengutarakan pesan kepada para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), khususnya perempuan agar perjuangan dari R.A. Kartini menjadi dasar bagi Kartini-Kartini yang sedang menjalani masa hukumannya agar terus tabah dan berjuang demi hidupnya. “Sejak lahir manusia sudah berhadapan dengan hukum, baik berdasarkan regulasi maupun norma,” ujar Airin. Menurutnya, tidak ada masalah seseorang berhadapan dengan hukum, namun bagaimana mereka tetap melihat ke da

Peringati Hari Kartini, Ditjen PAS Hadirkan Narasumber Inspiratif
Jakarta, INFO_PAS – Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Kementerian Hukum dan HAM mengadakan talkshow berema “Memandirikan Perempuan yang Berhadapan dengan Hukum”, Kamis (25/4). Talkshow ini menghadirkan empat narasumebr, yakni Airin Rachmi selaku Walikota Tangerang Selatan, Anna Mariana yang emrupakan desainer tenun dan songket, Tri Palupi dari Rumah Berbagi, serta Miranda Goeltom yang juga guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Dalam talkshow, ke-4 narasumber mengutarakan pesan kepada para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), khususnya perempuan agar perjuangan dari R.A. Kartini menjadi dasar bagi Kartini-Kartini yang sedang menjalani masa hukumannya agar terus tabah dan berjuang demi hidupnya. “Sejak lahir manusia sudah berhadapan dengan hukum, baik berdasarkan regulasi maupun norma,” ujar Airin. Menurutnya, tidak ada masalah seseorang berhadapan dengan hukum, namun bagaimana mereka tetap melihat ke dalam diri, apa yang bisa dikembangkan atau ditingkatkan. “Dengan ilmu kita bisa jadi mandiri,” tambah Airin. Dia pun menyarankan agar WBP mencari tahu kemampuan dalam diri mereka, apa yang mereka mau dan tahu sehingga ketika sudah menjadi sebuah produk, pemerintah dapat memasarkannya. Berbeda dengan Walikota Tangerang Selatan yang lebih menyarankan untuk mengembangkan kemampuan dalam diri, Miranda Goeltom berfokus pada peran aktif dari Ditjen PAS serta lembaga-lembaga terkait untuk sama-sama membantu Kartini-Kartini yang sedang menjalani hukuman maupun yang sudah keluar untuk tetap dibimbing dan diubah pola pikirnya. “Mereka di hadapan hukum tetap punya keadilan, namun perlu diperhatikan setelah keluar dari penjara. Harus ada upaya dari lembaga pemasyarakatan (lapas) dibawah arahan Ditjen PAS untuk memberikan keahlian bagi WBP,” ujar Miranda. Dia juga menyarankan untuk membuat program longlife learning dan bersertifikasi agar begitu setelah keluar dari penjara, WBP masih memiliki keahlian untuk mereka kembangkan di masyarakat. [caption id="attachment_78127" align="aligncenter" width="300"] Dirjen PAS saat menyampaikan sambutan[/caption] Selain itu, Tri Palupi dari Komunitas Rumah Berbagi menceritakan pengalamannya saat mengunjungi lapas. Tidak hanya hadir dalam bentuk kunjungan, mereka juga hadir untuk berbagi ilmu yang mereka punya kepada WBP di lapas. “Tujuannya berbagi pada perempuan yang jarang mendapat kesempatan dari pemerintah maupun pihak-pihak yang biasanya memberikan pelatihan,” ujarnya. Narasumber terakhir, yakni yaitu Anna Mariana, menyarankan agar WBP memiliki semangat sebagai pondasi dasar sebelum mendapatkan apa yang kita harapkan. “Peranan hukum sangat penting bagi perempuan, namun kesadaran hukum yang harus menjadi landasan sebelum menuju pada cita-cita lain,” paparnnya. Tak lupa, ia berharap kedepannya bisa bekerja sama dengan Ditjen PAS agar bisa membina WBP untuk menjadi pengrajin tenun dan songket. Menanggapi saran-saran dari narasumber yang ada, Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Sri Puguh Budi Utami, berharap Kartini-Kartini yang sedang menjalanin hukuman maupun yang sudah menjalani hukuman agar tetap tabah. “Jadilah istri bagi suaminya, ibu bagi anak-anaknya, da jadilah perempuan yang tangguh dalam menghadapi setiap persoalan,” pesan Sri. Ia berjanji akan akan ada langkah-langkah dari Ditjen PAS maupun narasumber-narasumber yang memiliki kemampuan dibidangnya agar dapat membantu WBP yang masih menjalankan hukumannya maupun sudah selesai dari masa hukumannya untuk dapat menjalani hidupnya dengan kemampuan yang dapat mendobrak kehidupan mereka menjadi lebih baik.

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0