Produk Unggulan Narapidana Siap Masuki e-Commerce

Jakarta - Talkshow “E-Commerce Produk Unggulan Narapidana” menjadi penutup hari ketiga penyelenggaraan Pameran Produk Unggulan Narapidana (PUN) 2019 di Kementerian Perindustran, Kamis (28/3). Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Sri Puguh Budi Utami, berencana jalin kerja sama dengan salah satu situs e-commerce terbesar di Indonesia, Bukalapak. “Saat ini telah kita telah masuki era milenial atau era digital. Harapan kami produk yang dihasilkan oleh teman-teman (narapidana) yang ada dapat dipasarkan. Tahu memproduksi, tahu selera pasar. Itu yang membuat kami membutuhkan kemitraan dengan banyak pihak,” ujar Utami. Utami menjelaskan bahwa Pameran Produk Unggulan Narapidana dilatarbelakangi program pembinaan kemandirian dan program kepribadian yang diikuti narapidana selama menjalani masa pidana. Diharapkan dengan program pembinaan tersebut terjadi perubahan perilaku pada narapidana menjadi sadar, tidak mengulangi kesalahannya lagi bahkan menja

Produk Unggulan Narapidana Siap Masuki e-Commerce
Jakarta - Talkshow “E-Commerce Produk Unggulan Narapidana” menjadi penutup hari ketiga penyelenggaraan Pameran Produk Unggulan Narapidana (PUN) 2019 di Kementerian Perindustran, Kamis (28/3). Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Sri Puguh Budi Utami, berencana jalin kerja sama dengan salah satu situs e-commerce terbesar di Indonesia, Bukalapak. “Saat ini telah kita telah masuki era milenial atau era digital. Harapan kami produk yang dihasilkan oleh teman-teman (narapidana) yang ada dapat dipasarkan. Tahu memproduksi, tahu selera pasar. Itu yang membuat kami membutuhkan kemitraan dengan banyak pihak,” ujar Utami. Utami menjelaskan bahwa Pameran Produk Unggulan Narapidana dilatarbelakangi program pembinaan kemandirian dan program kepribadian yang diikuti narapidana selama menjalani masa pidana. Diharapkan dengan program pembinaan tersebut terjadi perubahan perilaku pada narapidana menjadi sadar, tidak mengulangi kesalahannya lagi bahkan menjadi lebih baik. “Ini merupakan satu mandat dari Undang-Undang Pemasyarakatan. Reintegrasi sosial mensyaratkan bahwa narapidana selain sadar tidak mengulang kesalahan, juga harus memiliki perilaku produktif. Nah agar memiliki perilaku produktif ini di dalam lapas diberikan program pembinaan kemandirian,” tambah Utami. Bima Laga, Associate Vice President Public Policy and Government Relations Bukalapak, mengapresiasi produk unggulan narapidana yang dipamerkan. Bahkan Bima membuat istilah bagi penjual produk narapidana dengan “Pelapas”, nama lain dari “Pelapak” pengguna Bukalapak. “Produk Indonesia itu bagus. Produk UMKM juga bagus. Kita memiliki tugas untuk membawa produk-produk tersebut masuk pada e-commerce. Produk “Pelapas” ini dapat masuk ke Bukalapak. Nantinya akan ada dua tahap pendampingan bagi “Pelapas” baru yang didampingi Tim OMG (Offline Marketng Growth) dan Tim Community atau Ranger,” ujar Bima. Menurut Bima, Tim OMG nantinya akan bertugas untuk berhubungan langsung dengan “Pelapas” yang ada di seluruh Indonesia. Sementara apabila penjualan telah menembus 10 produk per bulan, nantinya memasuki tahapan dengan Tim Community atau Ranger yang berasal dari sukarelawan Pelapak yang telah berhasil di seluruh Indonesia. “Ranger bertugas untuk membagikan ilmunya untuk meningkatkan penjualan. Pelapas akan diajarkan mengenai foto produk, background foto dan keyword pencarian,” terang Bima. Bima menuturkan bahwa kedepannya terbuka kesempatan menjalin Memorandum of Understanding  untuk “Pelapas”, tidak hanya kota besar tapi di daerah-daerah. Sebagai pilot project akan dimulai di 5 kota besar. “Dari kota besar ini, bisa merambah ke kota kecil. Bahkan tidak menutup kemungkinan produk “Pelapas” bisa ekspor,”pungkas Bima. Selain talkshow, Pameran Produk Unggulan Narapidana hari ketiga ini juga diselenggarakan lomba pembuatan souvenir yang diikuti seluruh kantor wilayah peserta pameran. Para pengunjung pameran juga dapat menyaksikan pembuatan karya narapidana dan berbelanja produk unggulan narapidana secara langsung. Beberapa produk yang paling diminati antara lain batik, kerajinan cukli dan produk pangan dan berhasil meraih omzet puluhan juta rupiah.

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0