PROGRAM GETTING TO ZERO HALINAR-Bebaskan Pungli dan Narkoba di Lapas

Petugas LP mengawasi sejumlah narapidana wanita di LP Wanita Kelas II Bandung, beberapa waktu lalu. Ditjen Pas Kemenkumham berupaya membebaskan seluruh rutan dan lapas di Indonesia dari praktik pungutan liar dan narkoba dengan program Getting to Zero Halinar.
Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) berupaya membebaskan seluruh rutan dan lapas di Indonesia dari praktik pungutan liar dan narkoba. Cara itu antara lain dengan mencanangkan program Getting to Zero Halinarsecara serentak di seluruh Indonesia.
 

PROGRAM GETTING TO ZERO HALINAR-Bebaskan Pungli dan Narkoba di Lapas
Petugas LP mengawasi sejumlah narapidana wanita di LP Wanita Kelas II Bandung, beberapa waktu lalu. Ditjen Pas Kemenkumham berupaya membebaskan seluruh rutan dan lapas di Indonesia dari praktik pungutan liar dan narkoba dengan program Getting to Zero Halinar.
Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) berupaya membebaskan seluruh rutan dan lapas di Indonesia dari praktik pungutan liar dan narkoba. Cara itu antara lain dengan mencanangkan program Getting to Zero Halinarsecara serentak di seluruh Indonesia.
  Program Getting to Zero Halinaratau meniadakan ponsel, pungli,narkoba,dan HIV/AIDS di rutan dan lapas merupakan program yang wajib diterapkan seluruh lapasrutan. Seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan di bawah Ditjen Pas harus melaksanakan program tersebut baik terhadap napi dan tahanan maupun petugas lapas. ”Getting to Zero Halinar (ponsel,pungli,narkoba) dan HIV/AIDSmerupakan program unggulan tahun 2013.  
Program ini memang bukan program baru.Tapi tahun ini kita resmi canangkan,”kata Dirjen Pas Kemenkumham Sihabudin kepada SINDOdi Jakarta kemarin. Sihabudin mengakui pelaksana program tersebut tidak segampang membalikkan telapak tangan.Namun,dia berjanji lembaganya berkomitmen menunjukkan keberhasilan dengan kerja keras.  
“Kita upayakan,buktikan kepada masyarakat bahwa kita bisa. Kalau ada pegawai kita yang berkhianat dan tidak komitmen, kita singkirkan,enggak ada ampun,”ungkapnya. ProgramGetting to Zero Halinarmulai diberlakukan secara resmi dan dibuka oleh Sihabudin dalam Apel Siaga di Lapas Narkotika Kelas I Cipinang, Jakarta Timur,Jumat (11/01).Apel ini juga dilakukan secara serentak di seluruh lapas dan rutan se-Indonesia.  
Apel siaga itu dimaknai sebagai upaya penguatan komitmen, penyatuan tekad,peningkatan semangat,integritas moral,dan profesional intelektual para petugas dalam menjalankan tugasnya.Agar program tersebut berjalan mulus, sebelum apel siaga berakhir seluruh peserta baik petugas, pegawai,atau pejabat struktural ditjen yang beragama Islam memanjatkan doa dan zikir bersama. ”Apel itu untuk mempertebal komitmen bahwa kerja kita belum selesai.  
Yang kita kerjakan pada 2012 belum selesai. Tahun ini harus ditingkatkan. Ini juga agar tidak terlena dengan apa yang sudah dikerjakan tahun sebelumnya. Memperbaiki niat,karena tantangan itu kantidak akan selesai,” ungkap Sihabudin. Program ini diberlakukan karena berdasarkan data dari Ditjen Pas,temuan ponsel menempati urutan teratas sebagai barang terlarang yang ditemukan dari dalam lapas dan rutan. Menyusul pungli dan narkoba. Modus penyelundupan ponsel ke lapas pun bermacam-macam, mulai dari komponenkomponen ponsel terlebih dahulu dari casing,baterai,hingga kartunya.  
Untuk menekan hal tersebut,Ditjen Pas melakukan beberapa inovasi.Jika sebelumnya alat pengacak sinyal atau jammersudah dipasang pada sejumlah lapas dan rutan,kini Ditjen Pas juga membuat wartel khusus (wartelsus) berbiaya sosial (tak bertarif komersial) untuk napi. Selain menekan pungli dan peredaran ponsel,Ditjenpas juga terus melalukan upaya penindakan peredaran narkoba.  
Di antaranya dengan bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN).“Kita serahkan sepenuhnya kepolisian di sana.Kalau ada pegawai lapas yang ikut bermain, kita skorsing (petugasnya).Gajinya juga kita tunda.Jika kasusnya sudah selesai di pengadilan, baru kita ke langkahlangkah lain secara yuridis,” ungkap Sihabudin. Sebagai bukti pemberantasan Halinar,Ditjen Pas sudah menjatuhkan hukuman disiplin kepada 176 petugas pemasyarakatan selama pada 2012,baik hukuman ringan,sedang,maupun berat.Hukuman itu dijatuhkan karena terbukti melanggar kode etik dan pidana.Sementara 276 petugas lainnya masih dalam proses.  
“Tahun ini zero (Halinar),dalam artian benar- benar nol mungkin mimpi. Tapi,minimal bisa menekan hingga 70% peredaran narkoba, ponsel,dan pungli,”bebernya. Sementara itu,Direktur Komunikasi dan Informasi Ditjen Pas Haru Tamtomo menyatakan, guna mewujudkan program Getting to Zero Halinar dan HIV/AIDS,pihaknya membutuhkan sumber daya manusia di bidang teknologi yang mumpuni. Hal ini untuk melawan teknologi yang dimiliki tahanan yang harus diproteksi dengan teknologi pula.“Upaya dengan jammerdan wartelsushanya bisa mengeliminasi peredaran ponsel.Untuk menghilangkan tidak mungkin.Ada usulan filter, tapi harganya luar biasa mahal Rp2–3 miliar.Maka itu,kita gandeng PT Telkom untuk adakan wartelsusdengan biaya yang murah dan bisa dijangkau penghuni rutan,”ujarnya.  
SABIR LALUHU   
Sumber: http://www.seputar-indonesia.com/news/program-getting-zero-halinar-bebaskan-pungli-dan-narkoba-di-lapas

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0