Razia Lapas Banjarbaru, Kanwil Kalsel Tegaskan Gerakan Tiada Hari Tanpa Penggeledahan
Banjarbaru, INFO_PAS – Satuan Tugas (Satgas) Keamanan dan Ketertiban (Kamtib) Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Kalimantan Selatan merazia Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Banjarbaru, Kamis (14/2) malam. Penggeledahan ini merupakan tindak lanjut dari “Langkah Progresif dan Serius Upaya Pemberantasan Narkoba melalui Gerakan Tiada Hari Tanpa Penggeledahanâ€, yakni setiap orang (pengunjung dan petugas) yang memasuki area dalam lapas/LPKA/rutan wajib digeledah tanpa terkecuali setiap hari. Sebelumnya, dilakukan apel siaga yang diikuti 240 orang jajaran Pemasyarakatan di Kalimantan Selatan, yakni personel Satgas Kamtib dari Divisi Pemasyarakatan yang dibagi menjadi 7 tim untuk menggeledah 7 blok di Lapas Banjarbaru. "Ini wujud implementasi kegiatan yang tepat untuk menyatukan pandangan, visi, dan misi yang terikat dalam satu komitmen secara masif dan dalam tempo yang singkat. Layaknya sebuah gerbang, apel siaga adalah pintu m
Banjarbaru, INFO_PAS – Satuan Tugas (Satgas) Keamanan dan Ketertiban (Kamtib) Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Kalimantan Selatan merazia Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Banjarbaru, Kamis (14/2) malam. Penggeledahan ini merupakan tindak lanjut dari “Langkah Progresif dan Serius Upaya Pemberantasan Narkoba melalui Gerakan Tiada Hari Tanpa Penggeledahanâ€, yakni setiap orang (pengunjung dan petugas) yang memasuki area dalam lapas/LPKA/rutan wajib digeledah tanpa terkecuali setiap hari.
Sebelumnya, dilakukan apel siaga yang diikuti 240 orang jajaran Pemasyarakatan di Kalimantan Selatan, yakni personel Satgas Kamtib dari Divisi Pemasyarakatan yang dibagi menjadi 7 tim untuk menggeledah 7 blok di Lapas Banjarbaru.
"Ini wujud implementasi kegiatan yang tepat untuk menyatukan pandangan, visi, dan misi yang terikat dalam satu komitmen secara masif dan dalam tempo yang singkat. Layaknya sebuah gerbang, apel siaga adalah pintu masuk dalam menggelorakan komitmen bersama dalam membangun integritas Satgas Kamtib,†tegas Kepala Kanwil Kemenkumham Kalimatan Selatan, Ferdinand Siagian.
Ia pun mengimbau seluruh jajaran Pemasyarakaan agar melaksanakan tugas sesuai dengan SOP dan prosedur tetap yang berlaku serta laksanakan janji kinerja sebagaimana yang telah ditandatangani beberapa waktu yang lalu pada Deklarasi Janji Kinerja Tahun 2019.
[caption id="attachment_73423" align="aligncenter" width="300"]
razia di Lapas Banjarbaru[/caption]
Dari hasil razia, Satgas Kamtib Kalimantan Selatan menyita uang sebanyak Rp. 14. 537.500, 8 handphone, beberapa butir obat-obatan, dan barang-barang lainnya yang dilarang digunakan di dalam lapas. Uang tersebut merupakan uang koperasi yang disimpan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang seharusnya dititipkan sebelum mereka kembali ke kamar karena WBP tidak boleh memegang uang.
“Kami akan melakukan evaluasi agar barang-barang terlarang tidak lagi masuk ke lapas, misalnya dengan memasak metal detector yang tentu saja butuh bantuan dari pusat. Selain itu, perangkat yang ada perlu dilakukan pembaruan-pembaruan agar dapat mendeteksi lebih banyak seperti obat-obatan karena saat ini masih manual dengan meraba satu persatu,†tutur Kepala Divisi Pemasyarakatan Kalimantan Selatan, Alfi Zahrin.
Selanjutnya, dilakukan pula tes urin terhadap seluruh Kepala Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan se-Kalimantan Selatan dimana hasilnya tidak ada indikasi pengunaan narkoba. Ini membuktikan langkah progresif dan serius pemberantasan narkoba di dalam lapas/rutan dimulai dari pimpinan tertinggi hingga level terendah.
Alfi juga meminta pembuatan one man one locker di setiap lapas/rutan karena diduga masih adanya dugaan peredaran gelap narkoba yang ditengarai dikendalikan oleh WBP melalui handphone. “Keberadaan handphone yang dikuasai dan dipergunakan oleh narapidana/tahanan menjadi pemicu utama dan laten terjadinya komunikasi jaringan gelap peredaran narkoba di dalam apas/rutan,†pungkas Alfi.
Kontributor: Humas Kanwil
razia di Lapas Banjarbaru[/caption]
Dari hasil razia, Satgas Kamtib Kalimantan Selatan menyita uang sebanyak Rp. 14. 537.500, 8 handphone, beberapa butir obat-obatan, dan barang-barang lainnya yang dilarang digunakan di dalam lapas. Uang tersebut merupakan uang koperasi yang disimpan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang seharusnya dititipkan sebelum mereka kembali ke kamar karena WBP tidak boleh memegang uang.
“Kami akan melakukan evaluasi agar barang-barang terlarang tidak lagi masuk ke lapas, misalnya dengan memasak metal detector yang tentu saja butuh bantuan dari pusat. Selain itu, perangkat yang ada perlu dilakukan pembaruan-pembaruan agar dapat mendeteksi lebih banyak seperti obat-obatan karena saat ini masih manual dengan meraba satu persatu,†tutur Kepala Divisi Pemasyarakatan Kalimantan Selatan, Alfi Zahrin.
Selanjutnya, dilakukan pula tes urin terhadap seluruh Kepala Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan se-Kalimantan Selatan dimana hasilnya tidak ada indikasi pengunaan narkoba. Ini membuktikan langkah progresif dan serius pemberantasan narkoba di dalam lapas/rutan dimulai dari pimpinan tertinggi hingga level terendah.
Alfi juga meminta pembuatan one man one locker di setiap lapas/rutan karena diduga masih adanya dugaan peredaran gelap narkoba yang ditengarai dikendalikan oleh WBP melalui handphone. “Keberadaan handphone yang dikuasai dan dipergunakan oleh narapidana/tahanan menjadi pemicu utama dan laten terjadinya komunikasi jaringan gelap peredaran narkoba di dalam apas/rutan,†pungkas Alfi.
Kontributor: Humas Kanwil
What's Your Reaction?
