Rutan Balikpapan Fokus Atasi Pungli Sipir

Lapas

Suasana perayaan peringatan hari pemasyarakatan nasional ke-50 oleh rutan Balikpapan
Balikpapan - Praktik pungutan liar oleh oknum sipir mendapat perhatian utama rumah tahanan kelas II B Balikpapan, memperingati hari pemasyarakatan nasional ke 50, Selasa, 29 April 2014. Selain itu rutan Balikpapan turut memfokuskan peningkatan teknologi guna mendukung upaya pengawasan dan penjagaan warga binaan, mengingat hingga kini jumlah sipir masih terbilang minim. Masalah peredaran narkoba di dalam lingkungan lembaga pemasyarakatan maupun rumah tahanan yang mencuat di berbagai daerah, menimbulkan dugaan praktik pungli oleh oknu

Lapas

Suasana perayaan peringatan hari pemasyarakatan nasional ke-50 oleh rutan Balikpapan
Balikpapan - Praktik pungutan liar oleh oknum sipir mendapat perhatian utama rumah tahanan kelas II B Balikpapan, memperingati hari pemasyarakatan nasional ke 50, Selasa, 29 April 2014. Selain itu rutan Balikpapan turut memfokuskan peningkatan teknologi guna mendukung upaya pengawasan dan penjagaan warga binaan, mengingat hingga kini jumlah sipir masih terbilang minim. Masalah peredaran narkoba di dalam lingkungan lembaga pemasyarakatan maupun rumah tahanan yang mencuat di berbagai daerah, menimbulkan dugaan praktik pungli oleh oknum sipir masih marak terjadi. Dua hal tersebut mendapat perhatian serius rumah tahanan klas II B Balikpapan, seperti diungkapkan kepala rutan, Budi Prajitno, di sela syukuran peringatan hari pemasyarakatan ke 50, Selasa, 29 April 2014. Budi juga menyoroti masalah keterbatasan jumlah sipir yang dihadapi rutan Balikpapan, dalam melakukan pengawasan dan penjagaan terhadap warga binaan. Menurut dia, idealnya rutan Balikpapan yang hingga kini dihuni sekira 570an warga binaan, dijaga oleh 120 sipir. Namun kondisi saat ini jumlah sipir rutan berjumlah 50 personel. Menyiasati keterbatasan ini, pihaknya berupaya meningkatkan perangkat teknologi seperti pemasangan kamera keamanan, dan jammer (alat pengacak sinyal handphone). Karutan Balikpapan, Budi Prajitno, A.Md.IP, MH menjelaskan “Keterbatasan sumber daya manusia ini mengharuskan kita untuk mengimbanginya dengan peralatan teknologi seperti pemasangan cctv dan pemasangan jammer. Dan sebenarnya, dari segi pengamanan, hal tersebut pada dasarnya sudah membantu. Tetapi masih ada kekurangannya. Makanya pihak rutan Balikpapan meminta kepedulian pemerintah untuk memberikan bantuan.”. Budi menjelaskan, proses pemasangan 21 kamera close circuit television (cctv) hingga ke sudut-sudut blok tahanan, sedang berlangsung. Menyusul selanjutnya jammer yang saat ini telah dipesan oleh pihaknya.(Roy) Sumber : balikpapantv.co.id

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0