Bantul, INFO_PAS - Sebagian masyarakat masih beranggapan lembaga pemasyarakatan (lapas) atau rumah tahanan negara (rutan) sebagai tempat hukuman yang didalamnya hanya terdapat besi dan tembok yang dikelilingi pagar tinggi. Namun kesan tersebut seakan sirna saat melihat dan memasuki Rutan Bantul yang menjunjung tinggi falsafah/adat istiadat Jawa. Rutan Bantul menempatkan “penjaga istimewa” di depan pintu gerbang utama, yakni dua buah patung semar. “Gambaran tokoh semar mempunyai filosofi hidup yang luar biasa sebagai guru/pendidik, pamomong, dan pengayom,” ujar Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan, FX. Agus Subagya. Berslogankan Becik, Agamis, Nyawiji, Tentrem, Utomo, dan Legowo, Rutan Bantul selalu berupaya melakukan pembenahan dan perubahan dalam pelbagai aspek menuju Rutan BERSERRI. "Diharapkan semua petugas Rutan Bantul dalam menjalankan pekerjaan bisa mencontoh tokoh semar ini,” pinta Agus. Kebudayaan Jawa memang tampak lekat di lingkungan Rutan Bantul dalam pelaksanaan tugas sehari-hari tanpa meninggalkan prosedur tetap sesuai Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. (IR)   Kontributor : Nurul A Mustafa