Rutan Rangkasbitung Teken PKS dengan MUI Kab. Lebak & STITDA Addawah

Rangkasbitung, INFO_PAS - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Rangkasbitung kembali menjalin kerja sama dengan pihak luar. Pada Rabu (11/10) Kepala Rutan (Karutan) Rangkasbitung, Aliandra Harahap, menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan dua lembaga sekligus, yaitu Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lebak dan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STITDA) Addawah Rangkasbitung. Penandatangan tersebut disaksikan langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian hukum dan HAM Banten, Ajub Suratman, di hall Latansa Mashiro Rangkasbitung. “PKS dengan lembaga lain merupakan suatu hal yang sangat baik bagi peningkatan kinerja rutan/lapas. Dalam Sistem Pemasyarakatan terdapat tiga pilar utama, yakni petugas, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), dan masyarakatan. PKS ini wujud dari kesatuan tiga pilar tersebut agar tujuan Pemasyakatatan tercapai. Semoga bisa bermanfaat dan dapat ditingkatkan lagi kerja sama lainnya,” harap Ajub. Sementara itu, Karutan Rangkasbitung, Aliandra Harahap, menyampaikan apresiasinya kepada MUI Lebak dan STITDA ADDAWAH karena berkomitmen mendukung pembinaan, khususnya perkembangan Pondok Pesantren Al-Maghfiroh Rutan Rangkasbitung. "Semoga ini menjadi langkah dan modal awal yang baik bagi saya menjabat sebagai Karutan Rangkasbitung. PKS ini menambah kepercayaan diri saya dalam mengemban dan melanjutkan estafet kepemimpinan Rutan Rangkasbitung yang selama ini memiliki kinerja yang baik. Semoga bermanfaat dan menjadikan Rutan Rangkasbitung dapat mempertahankan program yang baik. Bahkan menjadi lebih baik lagi,” harap Aliandra yang sebelumnya menjabat Kepala Sub Bagian Tata Usaha Pimpinan dan Protokoler di Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Senada dengan Karutan, H. Takdir Uripto selaku Ketua STITDA ADDAWAH menyampaikan bahwa Rutan Rangkasbitung merupakan instansi pemerintah yang memiliki tugas yang berat. Maka, pihaknya akan turut mendukung untuk bersama-sama melakukan pembinaan kepada WBP. "Membina WBP tidak mudah. Kami saja membina santri itu sulit, apalagi di rutan. Kami ingin sama-sama bahu-membahu membantu tugas rutan sesuai kemampuan kami. Semoga kerja sama ini bisa terjalin dengan baik dan bisa memberikan manfaat untuk kita semua, utamanya para WBP,” pungkasnya.       Kontributor: Pratamadzyogas