SEMUA PASTI BISA KALAU SUNGGUH-SUNGGUH

Pematang Siantar. INFO_PAS. Rudi Sidabutar, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Pematang Siantar, baru setengah tahun ini belajar menenun ulos. Satu pekerjaan rumit, yang tidak semua orang bisa mengerjakannya. Tapi Rudi dengan cepat belajar dan sudah banyak ulos yang dihasilkannya. Ketika INFO_PAS bertanya tentang kiat bagaimana caranya belajar menenun dengan cepat, secara singkat Rudi menjawab, "Kalau sungguh-sungguh, semua pasti bias," ujarnya. Cerita tentang sulitnya mengajarkan tenun ulos, disampaikan oleh Kasi Kegiatan Kerja Lapas Pematang Siantar. "Sudah banyak warga binaan yang belajar, tetapi tidak semua mampu menghasilkan tenun ulos yang rapih dan baik, perlu ketelitian dan kesabaran dalam menyusun helai demi helai benang tenun," kata Hasudungan. Saat ini Rudi mampu membuat 1 helai ulos hanya dalam waktu 5 hari. Dia sudah tidak mampu lagi menghitung berapa ulos yang dihasilkan. "Sudah banyak," jawabnya singkat kepada INFO_PAS. Bagi Rudi, dirinya tidak ingin lagi m

SEMUA PASTI BISA KALAU SUNGGUH-SUNGGUH
Pematang Siantar. INFO_PAS. Rudi Sidabutar, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Pematang Siantar, baru setengah tahun ini belajar menenun ulos. Satu pekerjaan rumit, yang tidak semua orang bisa mengerjakannya. Tapi Rudi dengan cepat belajar dan sudah banyak ulos yang dihasilkannya. Ketika INFO_PAS bertanya tentang kiat bagaimana caranya belajar menenun dengan cepat, secara singkat Rudi menjawab, "Kalau sungguh-sungguh, semua pasti bias," ujarnya. Cerita tentang sulitnya mengajarkan tenun ulos, disampaikan oleh Kasi Kegiatan Kerja Lapas Pematang Siantar. "Sudah banyak warga binaan yang belajar, tetapi tidak semua mampu menghasilkan tenun ulos yang rapih dan baik, perlu ketelitian dan kesabaran dalam menyusun helai demi helai benang tenun," kata Hasudungan. Saat ini Rudi mampu membuat 1 helai ulos hanya dalam waktu 5 hari. Dia sudah tidak mampu lagi menghitung berapa ulos yang dihasilkan. "Sudah banyak," jawabnya singkat kepada INFO_PAS. Bagi Rudi, dirinya tidak ingin lagi menghitung berapa banyak ulos yang telah dibuatnya. "Yang penting saya bekerja dan menghasilkan karya," ujar Rudi, warga binaan yang terkena kasus pembunuhan ini. Berbeda dengan Rudi, Ali Budi Gulo, warga binaan yang dipidana 4,5 tahun ini, memang sudah memiliki keterampilan menenun ulos sebelum masuk ke Lapas. Dia bisa menghasilkan 1 helai dalam waktu yang lebih singkat. Hanya 3 hari. Marasidin Siregar, Kepala Lapas Pematang Siantar menyatakan sejatinya mereka bisa membuat ulos lebih banyak lagi. Karena sesuai jadwal, mereka hanya bisa bekerja dimulai pagi jam 09.00 sampai jam 12.00 Kemudian mereka harus masuk kamar untuk apel siang, dan mulai bekerja kembali jam 14.00 sampai 16.00. Pihak Lapas tidak bisa memberi kesempatan bekerja sampai malam. "Jika mereka punya banyak waktu seperti orang-orang diluar, pasti mereka bisa buat ulos lebih banyak lagi," kata Marasidin. Semua hasil tenun warga binaan ini langsung diambil dan dipasarkan oleh Rumah Tenun Libirin Sidabutar, yaitu salah satu pengrajin tenun yang cukup besar di Pematang Siantar. Selain tenun, Lapas Pematang Siantar memiliki lahan singkong yang cukup produktif. Ada 2 hektar lahan lapas yang di tanam singkong tapioka. "Diperkirakan panen berikut kami bisa menghasilkan 100 ton singkong," tutur Marasidin.  

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
1
wow
0