Tiga Tahanan Bima Menyerahkan Diri
TEMPO.CO, Jakarta - Tiga tahanan dari Lembaga Permasyarakatan (LP) Raba Bima yang dibebaskan paksa ribuan pengunjuk rasa, Kamis 26 Januari 2012, menyerahkan diri secara sukarela hari ini. Para tahanan ini adalah orang-orang yang diamankan pihak kepolisian terkait dengan kasus kerusuhan dan bentrok di Pelabuhan Sape, pembakaran kantor Polsek dan Kantor Camat Lambu, Bima, Nusa Tenggara Barat.
“Tiga orang tahanan sudah kembali atas nama Firhadis, Agam, dan Herul. Semuanya menyerahkan diri sendiri,†kata juru bicara Kepolisian RI, Inspektur Jenderal Polisi Saud Usman Nasution, saat dihubungi, Sabtu, 28 Januari 2012.
Saud menyatakan terkait dengan pembebasan paksa sekitar 50 tahanan dari LP Raba, kepolisian memang mengimbau para masyarakat mengembalikan para tahanan tersebut. Polisi bahkan mendapatkan informasi sebagian besar tahanan kembali ke rumah keluarganya. Bahkan sebelumnya pihak kepolisian Bima sudah mengirimkan surat imbauan.
“Kami fokus lebih dulu mengimbau masyarak
TEMPO.CO, Jakarta - Tiga tahanan dari Lembaga Permasyarakatan (LP) Raba Bima yang dibebaskan paksa ribuan pengunjuk rasa, Kamis 26 Januari 2012, menyerahkan diri secara sukarela hari ini. Para tahanan ini adalah orang-orang yang diamankan pihak kepolisian terkait dengan kasus kerusuhan dan bentrok di Pelabuhan Sape, pembakaran kantor Polsek dan Kantor Camat Lambu, Bima, Nusa Tenggara Barat.
“Tiga orang tahanan sudah kembali atas nama Firhadis, Agam, dan Herul. Semuanya menyerahkan diri sendiri,†kata juru bicara Kepolisian RI, Inspektur Jenderal Polisi Saud Usman Nasution, saat dihubungi, Sabtu, 28 Januari 2012.
Saud menyatakan terkait dengan pembebasan paksa sekitar 50 tahanan dari LP Raba, kepolisian memang mengimbau para masyarakat mengembalikan para tahanan tersebut. Polisi bahkan mendapatkan informasi sebagian besar tahanan kembali ke rumah keluarganya. Bahkan sebelumnya pihak kepolisian Bima sudah mengirimkan surat imbauan.
“Kami fokus lebih dulu mengimbau masyarakat untuk mengembalikan,†katanya.
Terkait dengan tiga tahanan yang menyerahkan diri ini, Saud menyatakan seorang tahanan menyerahkan diri pada pagi hari, sedangkan dua orang lainnya menyerahkan diri sekitar pukul 16.00 WITA.
Pada Kamis lalu ribuan orang bergerak menuju LP Raba yang terletak di Jalan Ishak Abdullah, Kelurahan Raba Ngodu Selatan. Setelah mengancam akan membakar penjara, mereka memaksa petugas LP membebaskan 50 tahanan yang terlibat dalam insiden berdarah di Pelabuhan Sape pada 24 Desember 2011.
Pemicu kerusuhan disebabkan oleh kebijakan Bupati Bima, Ferry Zulkarnaen, yang tak juga mencabut Surat Keputusan Bupati Bima Nomor 188.45/357/004/2004 terkait dengan izin tambang. Surat izin ini dikeluarkan untuk PT Sumber Mineral Nusantara yang mencakup tiga kecamatan, yakni Sape, Lambu, dan Langgudu dengan total luas 24.984 hektare.
Puluhan ribu warga dari empat kecamatan mengamuk dan membakar kantor Bupati Bima, Kamis, 26 Januari 2012. Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Komisi Pemilihan Umum Daerah yang berada di dekat lokasi juga ikut dibakar.
Massa yang berasal dari Kecamatan Lambu, Sape, Langgudu, dan Wera sudah berdatangan sejak pagi. Mereka mendatangi kantor Bupati Bima di Jalan Soekarno-Hatta menggunakan puluhan truk, mobil, dan ratusan sepeda motor. Aksi diawali orasi di depan kantor Bupati.
Aksi memanas karena massa merasa tidak mendapat respons sama sekali. Bupati Bima Ferry Zulkarnain dikabarkan tidak berada di Bima, sedangkan di kantor Bupati juga tidak ada karyawan sama sekali. Massa yang beringas berhasil melewati barikade polisi dan langsung membakar kantor.
Aksi ini sendiri memang lanjutan dari insiden di Pelabuhan Sape, 24 Desember lalu. Saat itu masyarakat Kecamatan Lambu melakukan protes dan meminta Bupati mencabut izin tambang emas PT Sumber Mineral Nusantara. Pendudukan ini kemudian berakhir dengan pembubaran paksa polisi yang menewaskan tiga orang.
FRANSISCO ROSARIANS
Sumber: www.tempo.co/read/news/2012/01/28/063380251/Tiga-Tahanan-Bima-Menyerahkan-Diri