TINGKATKAN NASIONALISME, LAPAS PEKALONGAN SELENGGARAKAN LOMBA BACA PUISI KEMERDEKAAN

Pekalongan, INFO_PAS - Seiring cerahnya sinar mentari, Warga Binaan (Warna) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pekalongan terlihat penuh semangat mengikuti lomba baca puisi kemerdekaan yang diselenggarakan Panitia Hari Ulang Tahun (HUT) ke-69 Kemerdekaan RI, Kamis (14/8). Selain memeriahkan HUT Kemerdekaan RI, lomba ini juga bertujuan untuk meningkatkan rasa nasionalisme Warna Lapas Pekalongan. “HUT Kemerdekaan RI merupakan saat yang tepat untuk memupuk rasa nasionalisme melalui lomba baca puisi kemerdekaan,” uc
TINGKATKAN NASIONALISME, LAPAS PEKALONGAN SELENGGARAKAN LOMBA BACA PUISI KEMERDEKAAN

Pekalongan, INFO_PAS - Seiring cerahnya sinar mentari, Warga Binaan (Warna) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pekalongan terlihat penuh semangat mengikuti lomba baca puisi kemerdekaan yang diselenggarakan Panitia Hari Ulang Tahun (HUT) ke-69 Kemerdekaan RI, Kamis (14/8). Selain memeriahkan HUT Kemerdekaan RI, lomba ini juga bertujuan untuk meningkatkan rasa nasionalisme Warna Lapas Pekalongan. “HUT Kemerdekaan RI merupakan saat yang tepat untuk memupuk rasa nasionalisme melalui lomba baca puisi kemerdekaan,” ucap Roni Darmawan selaku ketua panitia. Lomba ini diikuti oleh 12 Warna Lapas Pekalongan yang merupakan perwakilan masing-masing blok hunian. Tim juri terdiri dari tiga orang, yaitu Karijo dan Wishnu Eka Purbaya dari Lapas Pelangongan serta Willy dari Teater Arda Pekalongan. Karijo menjelaskan tiap peserta diharuskan membaca dua buah puisi, yakni puisi wajib dan puisi pilihan. “Puisi wajib adalah karya Chairil Anwar berjudul Karawang-Bekasi. Adapun puisi pilihannya yaitu Kembalikan Indonesia Padaku (Taufik Ismail), Atas Kemerdekaan (Sapardi Djoko Damono), Gerilya (WS Rendra), dan Jembatan (Sutardji Calzoum Bachri),” jelas Karijo. Sementara itu, Willy yang merupakan penggiat seni teater dan sastra di Kota Pekalongan mengapresiasi pelaksanana lomba puisi di Lapas Pekalongan. “Saya apresiasi penampilan para peserta lomba. Beberapa peserta terlihat sangat bagus. Saya harap pihak Lapas Pekalongan terus mengembangkan bakat-bakat seni Warna,” tutur Willy yang mengaku siap mengisi kelas sastra di Lapas Pekalongan. Salah satu peserta, M. Ngazmi, merasa senang bisa mengikuti kegiatan ini. “Dulu saya pernah kuliah jurusan Sastra Bahasa Indonesia di salah satu universitas di Jakarta. Sudah sekian lama saya tidak baca puisi di depan umum. Hari ini saya sangat bahagia bisa kembali membaca puisi. Apalagi ini puisi tentang kemerdekaan. Jiwa patriotik saya seketika muncul kembali,” urainya. Pemenang lomba baca puisi ini rencananya akan diumumkan pada peringatan puncak serta upacara 17 Agustus 2014 mendatang. (IR)   Kontributor: M. Anang Saefulloh 

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0