Warga Binaan Rutan Klas I Tangerang Tingkatkan Kesadaran Spiritual
Tino S/ESQ News
Sebanyak 150 wa
Tino S/ESQ News
Sebanyak 150 warga binaan mengikuti Training ESQ Character Building Tingkat I di Rumah Tahanan (Rutan) Klas I Tangerang, Banten, Rabu-Kamis (28-29/11/2012)
Sebanyak 150 warga binaan mengikuti Training ESQ Character Building Tingkat I di Rumah Tahanan (Rutan) Klas I Tangerang, Banten, Rabu-Kamis (28-29/11/2012). Training ini terselenggara atas kerjasama antara Rutan Klas I Tangerang dengan Forum Komunikasi Alumni ESQ (FKA ESQ) Koordinator Daerah (Korda) Kota Tangerang dan ESQ Leadership Center (ESQ LC).
Kepala Rumah Tahanan (Karutan) Klas I Tangerang, Farhan Hidayat menyatakan, Rutan Klas I Tangerang memiliki 840 warga binaan dengan kasus yang berbeda-beda. “Kasusnya kebanyakan kriminal. Ada juga kesusilaan, narkoba, penggelapan, korupsi. Untuk itulah kami mendorong diadakannya pelatihan ini karena saya lihat kebanyakan warga binaan itu haus akan bimbingan rohani,†terangnya.
Melalui pelatihan ini, Farhan menginginkan warga binaannya memiliki karakter yang tangguh. Menurutnya, tindakan pidana yang dilakukan oleh warga binaan sebelum masuk ke Rutan dikarenakan tidak mempunyai pegangan hidup. Ia berharap, warga bianaannya dapat menjadikan keberadaannya di Rutan sebagai peringatan bahwa tindakan pidana yang dilakukannya itu adalah salah.
“Kebanyakan mereka menginginkan sesuatu dengan cara instan, dengan jerih payah yang sedikit. Padahal dalam hidup itu harus ada perjuangan,†katanya.
Menurut Farhan, Training ESQ merupakan program pembinaan kepribadian yang bisa meningkatkan kesadaran emosional dan spiritual warga binaan untuk menjadi manusia mandiri. “Saya harapkan mereka menjadi manusia mandiri dalam arti luas. Mandiri dalam mencari mata pencaharian, mandiri dalam melaksanakan segala sesuatunya dengan Lillahi Ta’ala,†urainya.
Terselenggaranya pelatihan ini tak lepas dari keikutsertaan Farhan pada saat mengikuti Training ESQ Character Building pada tahun 2009 silam. Kala itu Farhan mendapatkan pencerahan yang menenangkan hatinya.
“Saya ingin warga binaan mengikuti kegiatan ESQ karena saya pernah ikut ESQ. Terus terang dalam hidup ini kita mencari kedamaian dan kebahagiaan. Nah, untuk mencari itulah, akhirnya saya ketemu dengan ESQ. Dari mengikuti kegiatan ESQ, saya mengalami ketenangan,†tuturnya.
Semenjak diamanahi menjadi Karutan Klas I Tangerang, ia berinisiatif untuk mengadakan pelatihan ESQ bagi warga binaannya. “Mudah-mudahan dalam kegiatan ini apa yang saya alami seperti ketenangan, kebahagiaan dan kenyamanan dalam hidup itu bisa dirasakan oleh warga binaan di Rutan Klas I Tangerang. Saya ucapkan terimakasih kepada tim ESQ yang sudah ke Rutan ini,†ungkapnya.
Pelatihan yang dipandu oleh M Rizky Muhardiyanto dan Taufiqurrahman ini mengusung tema “Melalui Program Pembinaan ESQ, Kita Tingkatkan Kesadaran Emosional dan Spiritual WBP (Warga Binaan Pemasyarakatan) Menjadi Manusia Mandiriâ€.
Banyak peserta yang mendapatkan pencerahan selama pelatihan dua hari ini. Tak terkecuali bagi salah seorang peserta berinisial AW. Dengan penuh penyesalan ia mengaku menemukan tujuan hidup yang selama ini dicarinya.
“Di sinilah saya menitikan air mata. Di sinilah saya menemukan jati diri saya. Bimbingan ESQ ini bermanfaat sekali,†katanya.
Perjalanan AW terbilang cukup panjang karena pada tahun 2004, ia tercatat telah menjadi warga binaan di Lapas Klas I Cipinang dengan kasus perampokan. Meski sempat merasakan bebas pada 2010, namun ia kembali tersandung kasus pidana yang membuat dirinya kembali tertangkap pada 2011. Hingga akhirnya ia menjadi warga binaan di Rutan Klas I Tangerang.
“Awal masuk tahun 2004 di Lapas Cipinang, lalu pada tahun 2008 ke Lapas Serang. Lalu di tahun 2010 saya sampai ke Lapas Nusakambangan, setelah itu saya bebas,†katanya.
Sebagai seorang kepala rumah tangga yang mempunyai dua orang anak, AW menyadari bahwa seorang pemimpin keluarga harus membimbing dan memberi contoh yang baik. Namun karena kesalahannya di masa silam, membuat AW semakin jauh dari keluarga.
“Sebagai kepala rumah tangga harusnya memberikan contoh yang baik. Bahkan saya gak peduli dengan keluarga saya di Lampung. Setelah adanya ESQ, saya sangat meyakini sekali apa yang saya dapat di sini menjadi bekal untuk saya bebas nanti menghadapi dunia luar,†ungkapnya.
“Saya ingin kumpul lagi dengan keluarga seperti yang keluarga saya harapkan. Mendekatkan diri kepada Allah dan semangat untuk membina dan memimpin rumah tangga saya,†tambahnya.
Pria kelahiran 1972 ini mengucapkan terimakasih kepada Rutan Klas I Tangerang yang telah menyelenggarakan Training ESQ. Ia bertekad untuk tidak melakukan kesalahan yang sama seperti di masa lalu. Untuk menebus kesalahannya, setelah bebas nanti AW berkeinginan bercocok tanam di tempat kelahirannya.
“Rencana saya ingin bertani lada. Saya ingin bertani karena ada abang saya yang sudah bilang kalau mau bertani tinggal dipakai saja tanahnya,†tuturnya.
Sejak Oktober 2012, FKA ESQ Korda Kota Tangerang sudah secara rutin melakukan pembinaan berupa siraman rohani dan motivasi kepada warga binaan Rutan Klas I Tangerang. Pembinaan dilakukan dua kali dalam sebulan. (tino)
Sumber: http://esq-news.com/2012/berita/11/30/warga-binaan-rutan-klas-i-tangerang-tingkatkan-kesadaran-spiritual.html
What's Your Reaction?
Tino S/ESQ News
Sebanyak 150 wa
Tino S/ESQ News
Sebanyak 150 warga binaan mengikuti Training ESQ Character Building Tingkat I di Rumah Tahanan (Rutan) Klas I Tangerang, Banten, Rabu-Kamis (28-29/11/2012)
Sebanyak 150 warga binaan mengikuti Training ESQ Character Building Tingkat I di Rumah Tahanan (Rutan) Klas I Tangerang, Banten, Rabu-Kamis (28-29/11/2012). Training ini terselenggara atas kerjasama antara Rutan Klas I Tangerang dengan Forum Komunikasi Alumni ESQ (FKA ESQ) Koordinator Daerah (Korda) Kota Tangerang dan ESQ Leadership Center (ESQ LC).
Kepala Rumah Tahanan (Karutan) Klas I Tangerang, Farhan Hidayat menyatakan, Rutan Klas I Tangerang memiliki 840 warga binaan dengan kasus yang berbeda-beda. “Kasusnya kebanyakan kriminal. Ada juga kesusilaan, narkoba, penggelapan, korupsi. Untuk itulah kami mendorong diadakannya pelatihan ini karena saya lihat kebanyakan warga binaan itu haus akan bimbingan rohani,†terangnya.
Melalui pelatihan ini, Farhan menginginkan warga binaannya memiliki karakter yang tangguh. Menurutnya, tindakan pidana yang dilakukan oleh warga binaan sebelum masuk ke Rutan dikarenakan tidak mempunyai pegangan hidup. Ia berharap, warga bianaannya dapat menjadikan keberadaannya di Rutan sebagai peringatan bahwa tindakan pidana yang dilakukannya itu adalah salah.
“Kebanyakan mereka menginginkan sesuatu dengan cara instan, dengan jerih payah yang sedikit. Padahal dalam hidup itu harus ada perjuangan,†katanya.
Menurut Farhan, Training ESQ merupakan program pembinaan kepribadian yang bisa meningkatkan kesadaran emosional dan spiritual warga binaan untuk menjadi manusia mandiri. “Saya harapkan mereka menjadi manusia mandiri dalam arti luas. Mandiri dalam mencari mata pencaharian, mandiri dalam melaksanakan segala sesuatunya dengan Lillahi Ta’ala,†urainya.
Terselenggaranya pelatihan ini tak lepas dari keikutsertaan Farhan pada saat mengikuti Training ESQ Character Building pada tahun 2009 silam. Kala itu Farhan mendapatkan pencerahan yang menenangkan hatinya.
“Saya ingin warga binaan mengikuti kegiatan ESQ karena saya pernah ikut ESQ. Terus terang dalam hidup ini kita mencari kedamaian dan kebahagiaan. Nah, untuk mencari itulah, akhirnya saya ketemu dengan ESQ. Dari mengikuti kegiatan ESQ, saya mengalami ketenangan,†tuturnya.
Semenjak diamanahi menjadi Karutan Klas I Tangerang, ia berinisiatif untuk mengadakan pelatihan ESQ bagi warga binaannya. “Mudah-mudahan dalam kegiatan ini apa yang saya alami seperti ketenangan, kebahagiaan dan kenyamanan dalam hidup itu bisa dirasakan oleh warga binaan di Rutan Klas I Tangerang. Saya ucapkan terimakasih kepada tim ESQ yang sudah ke Rutan ini,†ungkapnya.
Pelatihan yang dipandu oleh M Rizky Muhardiyanto dan Taufiqurrahman ini mengusung tema “Melalui Program Pembinaan ESQ, Kita Tingkatkan Kesadaran Emosional dan Spiritual WBP (Warga Binaan Pemasyarakatan) Menjadi Manusia Mandiriâ€.
Banyak peserta yang mendapatkan pencerahan selama pelatihan dua hari ini. Tak terkecuali bagi salah seorang peserta berinisial AW. Dengan penuh penyesalan ia mengaku menemukan tujuan hidup yang selama ini dicarinya.
“Di sinilah saya menitikan air mata. Di sinilah saya menemukan jati diri saya. Bimbingan ESQ ini bermanfaat sekali,†katanya.
Perjalanan AW terbilang cukup panjang karena pada tahun 2004, ia tercatat telah menjadi warga binaan di Lapas Klas I Cipinang dengan kasus perampokan. Meski sempat merasakan bebas pada 2010, namun ia kembali tersandung kasus pidana yang membuat dirinya kembali tertangkap pada 2011. Hingga akhirnya ia menjadi warga binaan di Rutan Klas I Tangerang.
“Awal masuk tahun 2004 di Lapas Cipinang, lalu pada tahun 2008 ke Lapas Serang. Lalu di tahun 2010 saya sampai ke Lapas Nusakambangan, setelah itu saya bebas,†katanya.
Sebagai seorang kepala rumah tangga yang mempunyai dua orang anak, AW menyadari bahwa seorang pemimpin keluarga harus membimbing dan memberi contoh yang baik. Namun karena kesalahannya di masa silam, membuat AW semakin jauh dari keluarga.
“Sebagai kepala rumah tangga harusnya memberikan contoh yang baik. Bahkan saya gak peduli dengan keluarga saya di Lampung. Setelah adanya ESQ, saya sangat meyakini sekali apa yang saya dapat di sini menjadi bekal untuk saya bebas nanti menghadapi dunia luar,†ungkapnya.
“Saya ingin kumpul lagi dengan keluarga seperti yang keluarga saya harapkan. Mendekatkan diri kepada Allah dan semangat untuk membina dan memimpin rumah tangga saya,†tambahnya.
Pria kelahiran 1972 ini mengucapkan terimakasih kepada Rutan Klas I Tangerang yang telah menyelenggarakan Training ESQ. Ia bertekad untuk tidak melakukan kesalahan yang sama seperti di masa lalu. Untuk menebus kesalahannya, setelah bebas nanti AW berkeinginan bercocok tanam di tempat kelahirannya.
“Rencana saya ingin bertani lada. Saya ingin bertani karena ada abang saya yang sudah bilang kalau mau bertani tinggal dipakai saja tanahnya,†tuturnya.
Sejak Oktober 2012, FKA ESQ Korda Kota Tangerang sudah secara rutin melakukan pembinaan berupa siraman rohani dan motivasi kepada warga binaan Rutan Klas I Tangerang. Pembinaan dilakukan dua kali dalam sebulan. (tino)
Sumber: http://esq-news.com/2012/berita/11/30/warga-binaan-rutan-klas-i-tangerang-tingkatkan-kesadaran-spiritual.html
What's Your Reaction?






