WBP Lapas Perempuan Jambi Buat Kursi dari Plastik & Botol

Jambi, INFO_PAS – Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Jambi mengisi keseharian dengan mengumpulkan sampah plastik dan botol air mineral untuk dibentuk menjadi kursi. Setelah sampah plastik dan botol dikumpulkan, dicuci hingga bersih lalu dijemur hingga siap untuk diolah. WBP yang mendapat bagian untuk mengumpulkan dan mencuci sampah plastik dan botol adalah mereka yang telah melakukan pelanggaran di dalam lapas. “Biasanya sampah plastik sulit terurai dan mencemari tanah dan lingkungan sehingga kami manfaatkan menjadi sesuatu yang lebih bernilai ekonomis,” terang Kepala Lapas Perempuan Jambi, Susana Tri Agustin. Proses pembuatan kursi yang unik ini pun tidak terlalu rumit. Sampah plastik yang sudah dicuci bersih tadi dimasukkan ke dalam botol plastik, ditekan menggunakan sumpit kayu ataupun obeng hingga padat agar botol benar-benar kuat. Para WBP melakukan ham yang sama hingga terkumpul ±40 botol yang padat dan kuat

WBP Lapas Perempuan Jambi Buat Kursi dari Plastik & Botol
Jambi, INFO_PAS – Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Jambi mengisi keseharian dengan mengumpulkan sampah plastik dan botol air mineral untuk dibentuk menjadi kursi. Setelah sampah plastik dan botol dikumpulkan, dicuci hingga bersih lalu dijemur hingga siap untuk diolah. WBP yang mendapat bagian untuk mengumpulkan dan mencuci sampah plastik dan botol adalah mereka yang telah melakukan pelanggaran di dalam lapas. “Biasanya sampah plastik sulit terurai dan mencemari tanah dan lingkungan sehingga kami manfaatkan menjadi sesuatu yang lebih bernilai ekonomis,” terang Kepala Lapas Perempuan Jambi, Susana Tri Agustin. Proses pembuatan kursi yang unik ini pun tidak terlalu rumit. Sampah plastik yang sudah dicuci bersih tadi dimasukkan ke dalam botol plastik, ditekan menggunakan sumpit kayu ataupun obeng hingga padat agar botol benar-benar kuat. Para WBP melakukan ham yang sama hingga terkumpul ±40 botol yang padat dan kuat. Selanjutnya, mereka merekatkan dua buah masing-masing bagian bawah botol menggunakan lem dan agar lebih kuat pada bagian persambungan bisa ditambah dengan lakban. Setelah terkumpul hingga 20 pasang botol yang sudah digabungkan, disusun sehingga bentuknya menjadi kursi dan sebagai alasnya dapat ditambah dengan potongan busa yang sudah ditutup dengan kain bermotif yang unik. “Ini sangat bermanfaat bagi WBP dalam mengisi hari-hari di dalam lapas agar terhindar dari kegiatan-kegiatan lain yang bersifat negatif. Dampak bagi lingkungan pun sangat terasa karena saat ini tumpukan sampah mulai berkurang dan berganti dengan sesuatu yang lebih bernilai,” puji Susana. Selain kegiatan tersebut, para WBP juga aktif beribadah, mengikuti pelatihan kue, kerajinan tangan, menjahit, dll.         Kontributor: Doddy Syukma. R.

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0