WBP Perempuan Rutan Batang Bantu "Napeni" Beras

Batang, INFO_PAS - Makan adalah kebutuhan pokok manusia, tidak terkecuali bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Untuk itu, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Batang menyediakan pemenuhan kebutuhan pokok makan WBP dengan terus berusaha menyajikan makanan layak kepada WBP, baik dari segi gizi maupun kebersihan. Salah satu cara memastikan nasi yang diberikan kepada WBP layak dimakan adalah beras yang akan dimasak di “tapeni” terlebiih dahulu oleh WBP perempuan untuk membantu kegiatan dapur. “Napeni” beras adalah proses membersihkan beras dalam tampah yang digoyang-goyangkan lalu gabah akan berkumpul di posisi paling atas. Tangan-tangan terampil dengan penuh ketelatenan memungut gabah-gabah itu dan memisahkannya dari beras. Setelah itu, tampah kembali digerakan ke atas dan ke bawah sehingga beras seperti terbang lalu ditangkap lagi oleh tampah. Tujuannya agar beras berkualitas rendah ataupun merang dan kotoran yang ada tidak ikut termasak. â€

WBP Perempuan Rutan Batang Bantu "Napeni" Beras
Batang, INFO_PAS - Makan adalah kebutuhan pokok manusia, tidak terkecuali bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Untuk itu, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Batang menyediakan pemenuhan kebutuhan pokok makan WBP dengan terus berusaha menyajikan makanan layak kepada WBP, baik dari segi gizi maupun kebersihan. Salah satu cara memastikan nasi yang diberikan kepada WBP layak dimakan adalah beras yang akan dimasak di “tapeni” terlebiih dahulu oleh WBP perempuan untuk membantu kegiatan dapur. “Napeni” beras adalah proses membersihkan beras dalam tampah yang digoyang-goyangkan lalu gabah akan berkumpul di posisi paling atas. Tangan-tangan terampil dengan penuh ketelatenan memungut gabah-gabah itu dan memisahkannya dari beras. Setelah itu, tampah kembali digerakan ke atas dan ke bawah sehingga beras seperti terbang lalu ditangkap lagi oleh tampah. Tujuannya agar beras berkualitas rendah ataupun merang dan kotoran yang ada tidak ikut termasak. “Kami ingin memastikan nasi yang diberikan kepada WBP bersih dari kotoran sehingga layak untuk dikonsumsi,” ujar Kepala Rutan Batang, Yusup Gunawan. Pihaknya melibatkan WBP perempuan karena biasanya perempuan lebih pintar dan terbiasa melakukan “napeni” beras. “Laki-laku biasanya kurang telaten,” tambah Yusup. Sejak adanya adanya pembuangan kotoran pada beras melalui kegiatan “napeni” ini, nasi yang disajikan kepada WBP Rutan Batang menjadi lebih bersih. WBP pun menjadi lebih senang dalam mengkonsumsi jatah nasi yang diberikan oleh rutan.     Kontributor: Amin Aunur Rofiq

What's Your Reaction?

like
1
dislike
0
love
1
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0