WBP Rutan Rangkasbitung Ikuti CMT dan LMT

Rangkasbitung, INFO_PAS – Sebagai salah satu langkah nyata dalam menciptakan suasana kondusif dan aman serta memberikan bekal kemampuan penguasaan diri dari konflik, sebanyak 20 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Rangkasbitung mengikuti program Conflict Management Training (CMT) dan Life Management Training (LMT). Pelaksanaannya berlangsung di Aula Rutan Rangkasbitung selama tiga hari mulai Senin (24/7) hingga Rabu (24/07). Ini merupakan kegiatan CMT yang kedua selama tahun 2017. Jika sebelumnya CMT dan Internal Coaching telah digelar untuk petugas dan WBP yang berstatus tamping, kali ini sejumlah narapidana yang mendapat giliran mengikuti kegiatan tersebut. Mendatangkan fasilitator dari lembaga Common Ground, yakni Dipa dan Soni, kegiatan ini juga melibatkan beberapa petugas Rutan Rangkasbitung. “Tiga hari kedepan kita akan fokus berdiskusi dengan teman-teman dari Common Ground

WBP Rutan Rangkasbitung Ikuti CMT dan LMT
Rangkasbitung, INFO_PAS – Sebagai salah satu langkah nyata dalam menciptakan suasana kondusif dan aman serta memberikan bekal kemampuan penguasaan diri dari konflik, sebanyak 20 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Rangkasbitung mengikuti program Conflict Management Training (CMT) dan Life Management Training (LMT). Pelaksanaannya berlangsung di Aula Rutan Rangkasbitung selama tiga hari mulai Senin (24/7) hingga Rabu (24/07). Ini merupakan kegiatan CMT yang kedua selama tahun 2017. Jika sebelumnya CMT dan Internal Coaching telah digelar untuk petugas dan WBP yang berstatus tamping, kali ini sejumlah narapidana yang mendapat giliran mengikuti kegiatan tersebut. Mendatangkan fasilitator dari lembaga Common Ground, yakni Dipa dan Soni, kegiatan ini juga melibatkan beberapa petugas Rutan Rangkasbitung. “Tiga hari kedepan kita akan fokus berdiskusi dengan teman-teman dari Common Ground yang ahli dibidang ini. Beberapa petugas juga terlibat nanti,” ujar Kepala Rutan (Karutan) Rangkasbitung, Sigit Budiyanto. Sigit menyampaikan bahwa kegiatan CMT dan LMT harus menjadi komitmen seluruh WBP dalam menjaga keamanan dan ketertiban demi terciptanya lingkungan yang nyaman, harmonis, aman dan tertib, serta saling bersinergi antar WBP dan petugas. Selain itu, lanjutnya, CMT dapat membuat perbedaan menjadi kekuatan yang positif, hidup menjalani pembinaan, serta menjalani masa pidana dengan tenang. Kegiatan ini juga positif dan bermanfaat, bukan saja untuk diri sendiri dalam memotivasi dan mengembangkan diri, namun juga bisa mengendalikan diri terhadap konflik pribadi dan masyarakat. “Kegiatan coaching ini dilaksanakan secara partisipatif, dari kita untuk kita. Jadi, para WBP saya harapkan aktif berdiskusi dan sharing selama kegiatan,” harap tutur Karutan asal Sragen tersebut. Senada dengan Karutan, Dipa dari Common Ground selaku fasilitator mengungapkan rasa gembiranya dapat berbagi kesempatan dan ilmu tentang manajemen konflik dengan WBP Rutan Rangkasbitung. “Kami dari Common Ground sudah bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan sejak tahun 2002. Kami fokus mendukung pembinaan Pemasyarakatan se-Indonesia,” ujarnya. Pihaknya mengapresiasi respon WBP sangat hangat dan positif sebagai inspirasi dan semangat untuk berdiskusi. “Saya berharap WBP di sini dapat memahami dan mengimplementasikan apa yang mereka terima,” harap Dipa.     Kontributor: Pratamadzyogas

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0