WirogunArt, Galeri Seni di Lapas Wirogunan

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Berkat inisiasi komunitas perupa Indonesian Art Force bersama Lapas Wirogunan Yogyakarta, munculah ide menjadikan rumah bekas Kalapas di Jalan Taman Siswa 21 menjadi galeri seni. Setelah dilakukan perbaikan, galeri yang diberi nama Wirogunart siap menggelar pameran pertamanya pada 5-25 Juli mendatang. Menariknya, pameran yang dibuka Wamenkumham Denny Indrayana, Jumat malam mendatang, akan diramaikan dengan karya empat narapidana (napi) LP Wirogunan. Masing-masing napi diberi waktu tiga bulan untuk menyelesaikan lukisan di atas canvas sesuai dengan inspirasinya. Dengan demikian, karya seni para penghuni hotel prodeo ini akan dipamerkan langsung di depan Denny. Diharapkan mampu menyebarkan semangat berkesenian meski di tengah masa menjalani hukuman pidana. "Kita bisa lihat bagaimana pentingnya kebebasan berkespresi untuk teman-teman napi," kata koordinator pameran, Widodo Djiancuk, Rabu (3/7/2013). Empat lukisan para napi itu sebagian besar mencerminkan

WirogunArt, Galeri Seni di Lapas Wirogunan
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Berkat inisiasi komunitas perupa Indonesian Art Force bersama Lapas Wirogunan Yogyakarta, munculah ide menjadikan rumah bekas Kalapas di Jalan Taman Siswa 21 menjadi galeri seni. Setelah dilakukan perbaikan, galeri yang diberi nama Wirogunart siap menggelar pameran pertamanya pada 5-25 Juli mendatang. Menariknya, pameran yang dibuka Wamenkumham Denny Indrayana, Jumat malam mendatang, akan diramaikan dengan karya empat narapidana (napi) LP Wirogunan. Masing-masing napi diberi waktu tiga bulan untuk menyelesaikan lukisan di atas canvas sesuai dengan inspirasinya. Dengan demikian, karya seni para penghuni hotel prodeo ini akan dipamerkan langsung di depan Denny. Diharapkan mampu menyebarkan semangat berkesenian meski di tengah masa menjalani hukuman pidana. "Kita bisa lihat bagaimana pentingnya kebebasan berkespresi untuk teman-teman napi," kata koordinator pameran, Widodo Djiancuk, Rabu (3/7/2013). Empat lukisan para napi itu sebagian besar mencerminkan keinginan melihat duni luar. Seperti gambar pemandangan dengan nuansa semburat senja karya Agung. Begitu pula dengan Andris yang menorehkan tinta minyak dengan tema kolam penuh ikan berenang bebas. Sedangkan lukisan lain karya Joen dan Irfan menyuguhkan gambar seekor kuda yang berlari tak terkawal. Ditambah satu karya lukis bertema seorang penari dayak dengan gemulai memamerkan kemampuannya. "Dengan pameran ini, diharapkan bisa memunculkan ekspresi itu sendiri. Bukan hanya untu nararupa tapi juga bagi narapidana," ujar Widodo. Seorang nararupa lainnya, Agus Yanto mengaku kagum dengan karya para napi. Dengan kemampuan terbatas dan mayoritas tidak memiliki latar belakang seni, apa yang digambarkan cukup mewakili perasaan rindu akan kebebasan. Ketulusan dan kejujuran ekspresi yang digambarkan, lanjut Agus, mampu menjadi bukti bahwa seorang napi tidak harus dianggap sebagai pesakitan. Namun, harus dioptimalkan bakat yang dimiliki dengan cara sedikit memolesnya. "Jiwa mereka keluar dengan lukisan ini. Apa yang sudah dihasilkan cukup luar biasa," ungkap Agus, sembari memerhatikan karya lukisan para napi ini. Kepala Lapas Wirogunan Rudy Ch, yang sesaat meninjau persiapan pameran mengaku siap mendukung kegiatan berkesenian oleh warga binaannya. Dengan lecutan semangat dari empat karya seni ini, diharapkan mampu diikuti napi lain untuk berkarya. Sebab, bukan semata estetika yang dicari, melainkan lebih pada kejujuran dalam menuangkan perasaan. (TRIBUNJOGJA.COM) Penulis  : hdy Editor  : mon Sumber : http://jogja.tribunnews.com/2013/07/04/wirogunart-galeri-seni-di-lapas-wirogunan?utm_source=dlvr.it&utm_medium=twitter&utm_campaign=tribunjogja

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0