Awal Tahun, UPT Pemasyarakatan Fasilitasi Ibadah Bersama

Ambon, INFO_PAS - Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Ambon memfasilitasi petugas dan Anak mengikuti Perjamuan Kudus, Minggu (9/1). Bertempat di Gereja Taman Doa LPKA Ambon, ibadah perjamuan dilayani oleh Pendeta Mila Soselissa.

Pelaksana Tugas Kepala Seksi Pembinaan, Salmon Mahulette, mengatakan Perjamuan Kudus merupakan bentuk peringatan akan kematian Yesus Kristus di kayu salib dan kebangkitan-Nya. Perjamuan Kudus biasanya dilakukan empat kali dalam setahun, yaitu pada pekan pertama di bulan Januari sebagai perjamuan awal tahun, perjamuan di bulan April sebagai perjamuan Jumat Agung, perjamuan di bulan Juli sebagai perjamuan pertengahan tahun, dan perjamuan di bulan Oktober sebagai Perjamuan Oikumene

“Umat Nasrani memaknai roti dan anggur yang menjadi lambang tubuh serta darah Tuhan Yesus Kristus. Sebelum makan dan minum, setiap warga gereja akan mengucap syukur atasnya,” ungkap Salmon.

Sementara itu, Kepala LPKA Ambon, Catherian V. Picauly, mengatakan peribadatan merupakan hak Anak. Ia menjelaskan pembinaan kerohanian merupakan upaya yang dilakukan untuk memberikan pengarahan dan bimbingan kepada Anak agar mereka secara sadar dan sukarela mau melaksanakan apa yang diperintahkan Tuhan sesuai agama dan kepercayaan masing-masing sehingga sikap dan perilaku sehari-hari nantinya mencerminkan nilai-nilai religius.

“Kami selalu berusaha memberikan pelayanan prima kepada Anak, termasuk memenuhi hak-hak mereka dalam beribadah, salah satunya ibadah Perjamuan Kudus bagi umat Nasrani. Kami menggandeng pendeta dan Majelis Passo Utara untuk dapat memberikan pelayanan perjamuan Kudus bagi Anak dan petugas LPKA yang sedang bertugas sehingga mereka dapat menjalankan ibadah tanpa harus meninggalkan tempat tugasnya,” terangnya. 

Pelaksanaan ibadah juga digelar jajaran Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Saumlaki, Sabtu (8/1) sebagai rasa syukur dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Doa bersama ini dibuka langsung oleh Pelaksana Tugas Kepala Bapas Saumlaki, Hesta Van Harling, seraya memperkenalkan diri kepada tiga pimpinan umat beragama dan tamu undangan lainnya.

“Kita sebagai orang yang percaya sudah seharusnya mengawali setiap tugas dan pengabdian kepada Tuhan agar senantiasa diberi kekuatan untuk berkerja, melayani, dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarkat,” ungkap Hesta.

Mekanisme doa bersama dilaksanakan secara bergilir mulai dari imam, pastor, selanjutnya doa ditutup oleh pendeta untuk memberikan hikmat kebijaksanaan serta memohon keselamatan seluruh jajaran Bapas Saumlaki dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab melayani masyarakat. “Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa menjawab setiap doa-doa kita, diberi kesehatan selalu dalam melaksanakan tugas, dan pengabdian kita kepada masyarakat,” harap Hesta. (IR)

Kontributor: LPKA Ambon, Bapas Saumlaki