Berkebun Saat Bulan Puasa, WBP Lapas Namlea Tetap Produktif

Namlea, INFO PAS – Sebanyak 13 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Asimilasi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Namlea tetap antusias dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan kemandirian walau di tengah-tengah menjalankan ibadah puasa. Semangat itu terlihat ketika WBP melakukan penanaman serta perawatan tanaman hortikultura pada area perkebunan Lapas Namlea, Rabu (4/5).

Salah seorang WBP Asimilasi berinisial RM mengaku jenuh dan waktu terasa lama jika hanya rebahan dan bermalas-malasan di kamar selama berpuasa. “Jenuh jika hanya di atas tempat tidur, waktu berbuka terasa lama. Tapi dengan adanya kegiatan seperti ini, saya rasa waktu berjalan tanpa terasa, tiba-tiba sudah masuk waktu dzuhur,” tuturnya.

“Kami masuk kedalam untuk salat dzuhur dan selesai salat, istirahat sebentar sambil menunggu waktu salat ashar, selesai salat ashar, kami keluar lagi untuk lanjutkan kegiatan,” lanjut RM.

WBP Asimilasi yang keluar melakukan kegiatan ini disertai pengawalan oleh tiga orang petugas Subseksi Pembinaan, serta dikontrol rutin oleh Kepala Subseksi Pembinaan Lapas Namlea, Hamzah. Terkait dengan jam pengeluaran WBP Asimilasi dan produktivitas selama bulan puasa, Hamzah menjelaskan, pengeluaran WBP Asimilasi tetap seperti hari-hari biasa, dimulai pada 08.30-11.30 WIT.

“Sampai sekarang sudah memasuki hari ke dua puluh dua bulan Ramadan, kami sudah beberapa kali melakukan panen buah dan sayur, seperti buah pepaya sudah sekali panen, tomat sudah tiga kali panen, kacang panjang dua kali panen, serta buncis juga sudah dua kali,” urai Hamzah.

Dalam setiap pelaksanaannya, Hamzah mengimbau kepada petugas yang melakukan pengawalan agar tetap selalu waspada dan jangan lengah. Ia juga meminta para WBP untuk selalu memerhatikan kondisi kesehatan dan tidak memaksakan diri menjalankan aktivitas selama berpuasa.

“Saya tekankan kepada petugas pegawalan agar tetap waspada. Mengingat ini juga bulan puasa, waktu di mana psikologis WBP terhadap rumah itu sangat besar, maka perlu diwaspadai lebih,” tegasnya. (prv)

Kontributor: M. Toekan