Blok Khusus Bandar Narkoba Segera Dioperasikan

Jakarta, INFO_PAS – Blok Khusus untuk narapidana Bandar Narkotika akan segera dioprasikan. “Blok tipe III untuk bandar narkoba sudah disiapkan di Lapas Klas III Gunung Sindur Bogor,” ungkap Bambang Sumardiono, Direktur Keamanan dan Ketertiban Direktorat Jenderal Pemsyarakatan (Ditjenpas) saat memimpin rapat Rencana Operasional Blok Khusus Bandar Narkoba dengan Jajaran BNN di Ditjenpas, Rabu (27/5).

Instruksi Presiden untuk menempatkan warga binaan pemasyarakatn (WBP) bandar narkoba pada satu lapas dijawab dengan disiapkannya blok hunian khusus untuk bandar narkoba oleh Ditjenpas. “Blok ini akan menggunakan Super Maksimum Security System, ditambah ketatnya penjagaan dari komposisi petugas yang merupakan gabungan dari Petugas Pemasyarakatan, BNN dan Polri,” ujar Bambang.

Bambang menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan super maksimum security system di blok khusus tersebut dilengkapi dengan metal ditector di pintu masuk blok dan finger print doorlock system. “Blok khusus bandar narkoba dilengkapi dengan metal ditector di pintu masuk blok dan finger print doorlock system, sehingga tidak sembarang barang bisa masuk dan tidak bisa sembarang petugas maupun narapidana bisa masuk blok kamar hunian,” tutur Bambang. “Tidak hanya itu, blok hunian juga dipasangi kamera CCTV disetiap sudutnya yang akan mengawasi seluruh gerak dan kegiatan narapidana bandar narkoba,” imbuhnya.

Selanjutnya Bambang juga mengatakan bahwa semua sistem tersebut akan dipadukan dengan mekanisme pengawasan yang berlapis dan berkelanjutan. Telah disiapkan petugas khusus penggeledah badan dan barang yang merupakan petugas pilihan dengan integritas tinggi. “Penggeledahan akan dilakukan secara berkelanjutan, terjadwal maupun acak, jika tadi pagi sudah digeledah, siang ini juga bisa kita geledah lagi,” terang Bambang dalam paparannya.

Membahas tentang komunikasi, Bambang meyakinkan bahwa tidak ada orang yang dapat menjenguk atau mengunjungi narapidana bandar narkoba ini kecuali keluarga inti dari narapidana itu sendiri. “Yang berhak berkunjung hanya keluarga inti dari yang bersangkutan, jumlahnya juga dibatasi dengan lama kunjungan maksimal 20 menit dalam ruang kunjungan yang dipisahkan oleh fiber yang dilengkapi pengeras suara seperti telepon untuk berkomunikasi,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Narkotika Alami Deputi Bidang Pemberantasan BNN, Sugiyo, mengapresiasi langkah cepat yang telah diambil Ditjenpas. “Kami sangat mengapresiasi langkah cepat yang telah diambil Ditjenpas dalam hal ini menyiapkan blok khusus bandar narkoba di Lapas Gunung Sindur, semoga dapat berjalan sesuai yang telah direncanakan,” harap Sugiyo.

Sugiyo menerangkan bahwa kendala yang timbul saat ini justru dari pihak BNN, karena kekurangan personil petugas dan tidak adanya anggaran untuk pemindahan narapidana. “Kendala yang muncul saat ini muncul dari BNN sendiri, jangankan untuk menempatkan petugas BNN di Lapas, di rutan BNN sendiri saja kita masih kekurangan tenaga, semoga nanti bisa kita siasati bersama dengan meningkatkan aplikasi sistem pengamanan, ” tandasnya. (JP)