Dampingi Sidang Putusan Kasus ABH, Ini Pesan PK Bapas Wonosari

Wonosari, INFO_PAS - Dua Pembimbing Kemasyarakatan (PK) Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Wonosari dampingi persidangan terhadap Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) berinisial A dan I di Pengadilan Negeri (PN) Bantul, Rabu (19/10). PK Muda Pedro Soares dan PK Pertama Unggul Kurnia Dewi ditunjuk untuk mengikuti persidangan tersebut secara virtual.

Sebelumnya, proses sidang telah berlangsung mulai dari dakwaan, pemeriksaan saksi, pembacaan Penelitian Kemasyarakatan, dan tuntutan. Hari ini, Hakim PN Bantul dijadwalkan membacakan putusan perkara ABH.

Pada sidang tersebut, hadir Jaksa Penuntut Umum, penasihat hukum, ABH, dan orang tua ABH. Hakim pun memutuskan kedua ABH terbukti bersalah melakukan tindak pidana pengeroyokan dan dijatuhi hukuman.

Usai pembacaan putusan, salah satu PK Bapas Wonosari, Pedro Soares, mengatakan kepada ABH bahwa proses hukum merupakan konsekuensi atas perbuatan yang dilakukan. Hakim telah memutus ABH bersalah. Untuk itu, mereka harus menerima putusan ini dengan lapang dada seraya bersungguh-sungguh memperbaiki diri.

"Setiap perbuatan pasti ada akibatnya. Begitu juga dengan kalian yang melanggar hukum. Ke depannya, pikirkan secara matang sebelum bertindak dan perbaiki diri. Masih banyak kesempatan," pesan Pedro.

Senada, Unggul Kurnia Dewi selaku PK Pertama menitip pesan kepada orang tua ABH. Mereka masih dalam tahap perkembangan menemukan jati dirinya, membutuhkan bimbingan, dan pengawasan intensif dari orang tua.

"Meskipun ABH telah melakukan kesalahan hingga menjalani proses hukum, saya berpesan kepada panjenengan agar tetap menyayangi mereka sepenuh hati. Maafkan dan beri kesempatan untuk memperbaiki diri," pintanya.

Selanjutnya, kedua PK Bapas Wonosari ini akan selalu memantau, membimbing, dan mengawasi ABH selama menjalani putusan hakim. Apalagi, pihak sekolah masih bersedia menerima mereka untuk menjalani pendidikan. (IR)

Kontributor: Bapas Wonosari