Dirjenpas: Agama Membentuk Watak dan Mental WBP Menjadi Manusia yang Baru

Jakarta, INFO_PAS - Pembekalan keagamaan merupakan salah satu maincourse dalam pembinaan kepribadian yang dilaksanakan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan. Hal itu bertujuan membentuk watak dan mental bagi tahanan dan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) melalui nilai-nilai agama sehingga menjadikan diri mereka pribadi yang lebih baik secara mental dan spiritual.

“Pembinaan keagamaan dapat membentuk watak dan mental WBP agar menjadi manusia yang baru, yang bertanggung jawab atas kejahatan yang pernah mereka lakukan, dan tidak mengulangi tindakan pelanggaran hukum setelah mereka kembali ke masyarakat,” ujar Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas), Reynhard Silitonga, dalam webinar Sosialisasi Kerja Sama Pembinaan Agama Islam bagi Tahanan dan WBP, Senin (18/4).

Saat ini, Direktorat Jenderal (Ditjen) Pemasyarakatan bersama dengan Ditjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kementerian Agama (Kemenag) berkolaborasi tengah mengembangkan pedoman pembinaan dan pembimbingan Agama Islam bagi tahanan dan WBP, khususnya narapidana terorisme. Melalui pesan virtual, Dirjenpas memohon keikhlasan para penyuluh agama sebagai ujung tombak kerja sama ini untuk tidak lelah berjuang bersama petugas Pemasyarakatan mengisi pembinaan di UPT Pemasyarakatan.

Sementara itu, Prof. Phil. H. Kamaruddin Amin, M.A, selaku Dirjen Bimas Islam menegaskan lebih dari 50.000 penyuluh Agama Islam yang tersebar di seluruh Indonesia menyatakan siap ikhtiar  memberikan terbaik untuk pembinaan dan pembimbingan agama Islam bagi WBP. “Saya sangat menghargai kerja sama, kolaborasi, dan sinergi yang terjalin antar dua lembaga ini. Outcome kegiatan ini sangat penting bagi negara tercinta, yakni membentuk manusia berakhlak dan bermental baik,” tandasnya.

Kegiatan webinar dibuka oleh Dirjenpas bersama Dirjen Bimas Islam dan diikuti oleh Direktur Penerangan Agama Islam, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Direktur Pembinaan Narapidana dan Latihan Kerja Produksi, Direktur Teknologi Informasi dan Kerja Sama, Country Manager UNODC Indonesia, serta UPT Pemasyarakatan dan penyuluh agama dari wilayah Kemenag se-Indonesia. *** (NH)