Dulu Nakal, Kini Panjer Rajin Puasa & Ibadah di Rutan Batang

Batang, INFO_PAS – Penjara bagi sebagian orang adalah tempat yang menakutkan. Menurut anggapan masyarakat, seorang yang masuk penjara akan tambah pintar kejahatannya. Begitu keluar akan tambah jahat karena mendapat ilmu kejahatan dari rekannya didalam penjara.

Persepsi tersebut agaknya pudar setelah melihat Panjer, seorang santri Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Batang. Ia menuturkan baru pertama kali berpuasa Ramadan saat di Rutan. "Ketika masih di luar Rutan, ia sama sekali tidak pernah puasa Ramadan. Salat juga jarang," terang Panjer, Kamis (6/5).

Sebelum masuk Rutan, Panjer mengaku ia termasuk nakal, jarang salat, dan ketergantungan narkoba. “Dulu hampir setiap hari sama pakai narkoba,” lanjutnya.

Ketika ditanya kenapa ia bertaubat, pria yang sudah dua kali masuk penjara dengan kasus narkoba ini mengatakan dirinya merenung. Ia berpikir jika dihukum oleh manusia saja begitu menderitanya, apalagi jika dihukum oleh Tuhan. Ia bergumam ada temannya yang divonis sampai 20 tahun. Ia pun tak mau mengulangi perbuatannya dan mendapatkan hukuman seberat itu.

Di dalam Rutan, Panjer ikut menjadi santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Darut Taubah Rutan Batang. Ia belajar sedikit demi sedikit, memperbaiki cara salat dan bacaan Al-Qur’annya. Kini, pria bertato ini sudah hafal beberapa surat panjang dalam Al-Qur’an.

“Alhamdulilah, saya sudah menghafal beberapa surat Al-Qur’an, seperti Surat Yasin, Ar-Rahman, serta surat-surat juz 30 dan 27 untuk dibaca ketika salat malam,” terang Panjer.

Kepala Rutan Batang, Rindra Wardhana, mengaku bangga dengan perkembangan WBP-nya. Hal ini membuktikan keberhasilan program pembinaan yang dilakukan dengan mendirikan ponpes di dalam Rutan. “Semoga semangat Panjer untuk berubah dapat ditularkan kepada WBP lainnya agar saat bebas dari Rutan bisa berubah menjadi lebih baik,” harap Rindra. (IR)

Kontributor: Rutan Batang