Gagalkan Penyelundupan Narkoba dalam Nasi Bungkus, Dua Petugas Lapas Cipinang Terima Penghargaan

Jakarta, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cipinang kembali tegaskan komitmennya dalam memberantas peredaran narkoba di Lapas. Pada Senin (14/4), dua petugas menerima penghargaan langsung dari Kepala Lapas Cipinang, Wachid Wibowo, atas keberhasilan mereka menggagalkan penyelundupan barang diduga narkotika seberat lebih dari setengah kilogram yang disamarkan dalam nasi bungkus yang dikirimkan melalui modus pesan makanan melalui ojek online.

Penghargaan ini diberikan sebagai apresiasi atas kewaspadaan, ketegasan, dan integritas tinggi yang ditunjukkan kedua petugas dalam menjalankan tugas pengamanan. “Sikap tanggap dan tanggung jawab tinggi yang ditunjukkan keduanya menjadi contoh nyata bagaimana nilai-nilai profesionalisme diterapkan di lapangan. Keberhasilan ini adalah cerminan semangat seluruh jajaran dalam mendukung 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, khususnya dalam pemberantasan narkoba dan praktik penipuan di Lapas,” tegas Wachid.

Dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, jajaran Lapas Cipinang telah berhasil dua kali menggagalkan upaya penyelundupan narkoba. Hal ini menunjukkan sistem pengamanan berjalan efektif dan terus diperkuat.

Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas, Sumaryo, menyampaikan keberhasilan ini bukan hanya milik individu, melainkan hasil kerja sama tim yang solid dan sistematis. Ia menekankan pentingnya membangun budaya kerja yang berlandaskan integritas dan kewaspadaan tinggi.

“Penghargaan ini adalah simbol bahwa kerja keras tidak pernah sia-sia. Kami ingin seluruh jajaran tahu bahwa setiap upaya menjaga integritas, sekecil apa pun, akan berdampak besar dalam menciptakan lingkungan Lapas yang aman, tertib, dan kondusif untuk proses pembinaan,” ujarnya.

Kedua petugas menyampaikan rasa syukurnya atas apresiasi yang diterima. Hal ini menjadi penyemangat mereka untuk terus waspada dan bekerja sepenuh hati karena tidak ingin Lapas Cipinang menjadi tempat yang dimanfaatkan oknum untuk menjalankan kejahatan. Tugas mereka adalah menjaga agar proses pembinaan berjalan bersih dan aman.

Pemberian penghargaan ini bukan sekadar apresiasi, tetapi juga strategi membangun budaya organisasi yang sehat, transparan, dan tegas terhadap segala bentuk pelanggaran hukum. Langkah ini memperkuat posisi Lapas Cipinang sebagai pelaksana reformasi Pemasyarakatan yang serius dan terdepan dalam menjalankan agenda perubahan.

Dengan mengedepankan prinsip zero tolerance terhadap narkoba dan kejahatan lainnya, Lapas Cipinang terus mengakselerasi transformasi Pemasyarakatan yang bersih dan bermanfaat bagi masyarakat. Keberhasilan ini sekaligus penegasan bahwa Pemasyarakatan bukanlah titik akhir, melainkan gerbang perubahan menuju masyarakat yang lebih aman dan berkeadilan. (IR)

Kontributor: Lapas Cipinang