Gandeng Polda Kalteng, Lapas Palangka Raya Jadi Role Model Risk Assessment Security

Palangka Raya, INFO_PAS - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Palangka Raya menjadi role model pertama pelaksanaan Risk Assessment Security bagi petugas Pemasyarakatan bekerja sama dengan Direktorat Pengamanan Objek Vital Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Tengah. Risk Assessment Security Sistem Pengamanan dan Objek Vital Tertentu tentang Sistem Pengamanan Objek Vital ini dihelat di Lapas Palangka Raya, Selasa (21/3).

Kepala Lapas Palangka Raya, Chandran Lestyono, berharap sinergi ini meningkatkan keamanan dan ketertiban (kamtib) di unit yang dipimpinnya. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Polda Kalimantan Tengah yang telah mendukung pelaksanaan kegiatan ini.

“Kami berharap dengan asesmen ini kamtib di Lapas Palangka Raya akan makin kondusif,” harap Chandran.

Sementara itu, Direktur Pengamanan Objek Vital Polda Kalimantan Tengah, Muhammad Rifai, menyampaikan asesmen tersebut dilaksanakan untuk membantu Lapas dan memberi masukan-masukan terkait pengamanan. “Mari kita memulai dari hal kecil. Kebiasan-kebiasan kita bekerja menjadi SOP yang dicatat. Semoga kegiatan ini berjalan dengan baik dan lancar agar bisa membantu Lapas dan memberikan masukan mengenai pengamanan,” harapnya.

Dalam kesempatan ini, turut hadir Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kalimantan Tengah, Hendra Ekaputra, beserta Kepala Divisi Pemasyarakatan, R.B. Danang Yudiawan. Dikatakan Hendra, seluruh petugas Pemasyarakatan harus satu komitmen dalam pelaksanaan tugas.

“Jika ada kendala maupun kesulitan, segera laporkan kepada atasan. Kita harus menjalankan tugas dengan semangat, penuh integritas, dan saling mengingatkan demi mewujudkan kamtib,” tegas Hendra.

Sebegai informasi, Penilaian Risiko atau Risk Assessment adalah penilaian suatu risiko dengan cara membandingkannya terhadap tingkat atau kriteria risiko yang telah ditetapkan. Adapun tujuan penilaian risiko adalah menetapkan kemunginan terjadinya dan dampak suatu suatu kejadian yang menghambat pencapaian tujuan atau sasaran organisasi supaya dapat dilakukan penanganan risiko secara tepat. (IR)

Kontributor: Lapas Palangka Raya