Gantikan Setyo Pratiwi, Rudy F. Sianturi Siap Pimpin Bapas Serang

Serang, INFO_PAS – Balai Pemasyarakatan (Bapas) Serang melaksanakan serah terima jabatan dan pisah sambut pimpinan dari Setyo Pratiwi kepada Rudy F. Sianturi, Kamis (13/1). Sebelumnya, Rudi F Sianturi merupakan Kepala Cabang Rumah Tahanan Negara Barus Sumatera Utara. Adapun Setyo Pratiwi akan mengemban tugas baru sebagai Kepala Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Denpasar Bali. “Selama tiga tahun tujuh bulan menjabat Kepala Bapas Serang, banyak pihak yang telah membantu. Terima kasih Badan Narkotika Nasional Propinsi Banten atas dukungan program pascarehabilitasi dan personel tenaga psikolog dan Dinas Sosial atas bantuan modal usaha kepada para klien. Kepada Lembaga Penelitian Pengabdian pada Masyarakatan Universitas Tirtayasa semoga gagasan-gagasan yang kita bangun dapat terwujud serta kepada pihak terkait lainnya yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Mohon maaf bila ada kesalahan selama saya memimpin Bapas Serang,” ujar Pratiwi. Sementara itu, Rudy F. Sianturi  selaku pimpinan baru Bapas Serang mengharapkan bantuan dari jajaran dan bimbingan dalam menjalani amanah barunya, utamanya kepada Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Banten, serta berjanji akan meningkatkan prestasi yang telah dilakukan oleh pimpinan sebelumnya. “Terima kasih kepada Ibu Pratiwi atas beberapa petunjuk teknis tentang pelaksanaan tugas di Bapas. Saya siap melanjutkan program-program yang telah berjalan dan berinovasi agar Bapas Serang semakin meningkat,” janji Rudy. Masih ditempat yang sama, Kakanwil Kemenkumham Banten, Ajub Suratman, memuji pencapaian Setyo Pratiwi yang telah melambungkan Bapas Serang menjadi percontohan nasional bapas lainnya dalam penerapan IT dan program pascarehabilitasi anak. “Kepada Kepala Bapas Serang yang baru, pendekatan yang digunakan di bapas sangat berbeda. Oleh karena itu, saya berharap Saudara dapat segera menyesuaikan diri. Undang-Undang Sistem Peradilan Pidana Anak sangat strategis mulai dari pra-ajudikasi dan post ajudikasi. Pendekatan restorative justice dan sebagainya harus diupayakan semaksimal mungkin,” pesan Ajub.     Kontributor: Tri Hartarto Sesunan