Ikan Lele Hasil Budidaya WBP Lapas Sampit Diminati Konsumen

Sampit, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sampit terus melaksanakan pembinaan kemandirian bagi para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), salah satunya pelaksanaan budidaya ikan lele dengan metode kolam bioflok yang berlokasi di dalam Lapas dengan mengoptimalkan lahan kosong.

“Saat ini Lapas Sampit memiliki enam kolam ikan, baik ikan lele maupun ikan patin, dan hari ini kami mengadakan pemanenan salah satu kolam ikan lele dikarenakan akan diambil salah seorang konsumen (masyarakat) yang berminat membeli ikan lele hasil budi daya di Lapas Sampit,” tutur Setyo Sukismo selaku Kepala Subseksi Kegiatan Kerja Lapas Sampit, Sabtu (7/8).

Johan selaku pembeli mengaku dirinya membeli ikan lele sebanyak 50 kilogram. Ia berminat membeli ikan di Lapas Sampit dikarenakan harganya yang cukup terjangkau dengan kualitas sesuai dengan pesanan. “Ada beberapa kolam yang diisi dengan ikan lele berbagai umur dan ukuran sehingga banyak pilihan yang dapat diambil baik harga maupun beratnya,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Lapas (Kalapas) Sampit, Agung Supriyanto, menyampaikan kreativitas para petugas dalam mengembangkan pembinaan para WBP di bidang budidaya ikan lele telah membuahkan hasil. Beberapa kali Lapas Sampit telah melakukan panen dan hasilnya selalu diminati oleh konsumen.

Ia melanjutkan, apapun bisa diupayakan Lapas Sampit demi mewujudkan pembinaan kemandirian WBP. Menurutnya, hasil produktivitas WBP tak akan ada artinya tanpa adanya minat dari konsumen. Untuk itu, Lapas Sampit berinisiatif untuk terus berusaha melakukan pembinaan kemandirian yang memiliki pangsa pasar, membuat suatu produk hasil WBP yang hasilnya mampu bersaing dan laku di pasaran.

“Setiap membuat sesuatu diusahakan yang dapat diminati dan terbeli oleh masyarakat selaku konsumen. Hal ini juga bermanfaat dan berkontribusi dalam Penerimaan Negara Bukan Pajak dari Lapas Sampit,” pungkas Kalapas. (prv)

Kontributor: Lapas Sampit