Ikuti Festival Seni & Bahasa, Ratusan Pelajar Padati Rutan Rangkasbitung
Rangkasbitung, INFO_PAS – Festival Seni dan Bahasa yang digelar memperingati Hari Bakti Pemasyarakatan ke- 54 di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Rangkasbitung telah usai digelar. Ratusan pelajar dari Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), serta Pondok Pesantren (Ponpes) se-Kabupaten Lebak dan Festival Marawis se-wilayah Banten berpartisipasi dalam kegiatan yang berlangsung sejak 25-30 April 2018 ini. Kepada INFO_PAS, Senin (30/4), Dede Ukmartalaksana selaku Ketua Pelaksana menyampaikan rangkaian Correctional Fair 2018 berjalan lancar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan telah secara resmi pula ditutup oleh Kepala Rutan (Karutan) Rangkasbitung, Aliandra Harahap. “Alhamdulillah, pelbagai acara sudah kami laksanakan. Sungguh terasa melelahkan, namun kami mendapat banyak hikmah dan manfaat atas terselenggaranya Correctional Fair 2018 ini. Salah satunya bisa melibatkan masyarakat luar dalam Festival Seni
Rangkasbitung, INFO_PAS – Festival Seni dan Bahasa yang digelar memperingati Hari Bakti Pemasyarakatan ke- 54 di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Rangkasbitung telah usai digelar. Ratusan pelajar dari Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), serta Pondok Pesantren (Ponpes) se-Kabupaten Lebak dan Festival Marawis se-wilayah Banten berpartisipasi dalam kegiatan yang berlangsung sejak 25-30 April 2018 ini.
Kepada INFO_PAS, Senin (30/4), Dede Ukmartalaksana selaku Ketua Pelaksana menyampaikan rangkaian Correctional Fair 2018 berjalan lancar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan telah secara resmi pula ditutup oleh Kepala Rutan (Karutan) Rangkasbitung, Aliandra Harahap.
“Alhamdulillah, pelbagai acara sudah kami laksanakan. Sungguh terasa melelahkan, namun kami mendapat banyak hikmah dan manfaat atas terselenggaranya Correctional Fair 2018 ini. Salah satunya bisa melibatkan masyarakat luar dalam Festival Seni dan Bahasa diantaranya lomba pidato Bahasa Inggris, lomba melukis, lomba cipta baca puisi, lomba creative dancer tingkat SMA/SMK dan Ponpes se-Kabupaten Lebak, serta Festival Marawis se-wilayah Banten,†ujarnya.
[caption id="attachment_60295" align="aligncenter" width="300"]
Festival Seni dan Bahasa di Rutan Rangkasbitung[/caption]
Dikatakan Dede, ada sekitar 38 sekolah dari SMA, SMK, dan Ponpes se-Kabupaten Lebak yang berpartisipasi. Bahkan, tercatat 500 orang lebih hadir sebagai peserta dan official selama pagelaran Festival Seni dan Bahasa yang memperebutkan Piala Karutan setingkat Kabupaten Lebak. Khusus Festival Marawis, ada juga peserta dari luar Kabupaten Lebak.
“Masyarkat luar, terutama para peserta yang mayoritas generasi muda hadir di tengah-tengah Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Rangkasbitung. Sesuai tema yang kami usung, Generasi Muda Sadar Hukum dan Anti Narkoba, semoga mereka bisa merasakan manfaat dan tujuan yang sama, diantaranya mengajarkan bahwa sadar hukum dan anti narkoba adalah suatu hal yang harus ditaati,†harap Dede.
Ia juga berharap kegiatan ini bisa mempererat silaturahmi dan merek atidak menjustifikasi WBP sebagai sesuatu yang menyeramkan, namun penuh kegiatan positif. “Jangan sampai nanti ada generasi muda lagi yang terjerumus ke ranah hukum dan berada di sini sebagai penghuni,†pesan Dede.
Â
Â
Kontributor: Pratamadzyogas
Festival Seni dan Bahasa di Rutan Rangkasbitung[/caption]
Dikatakan Dede, ada sekitar 38 sekolah dari SMA, SMK, dan Ponpes se-Kabupaten Lebak yang berpartisipasi. Bahkan, tercatat 500 orang lebih hadir sebagai peserta dan official selama pagelaran Festival Seni dan Bahasa yang memperebutkan Piala Karutan setingkat Kabupaten Lebak. Khusus Festival Marawis, ada juga peserta dari luar Kabupaten Lebak.
“Masyarkat luar, terutama para peserta yang mayoritas generasi muda hadir di tengah-tengah Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Rangkasbitung. Sesuai tema yang kami usung, Generasi Muda Sadar Hukum dan Anti Narkoba, semoga mereka bisa merasakan manfaat dan tujuan yang sama, diantaranya mengajarkan bahwa sadar hukum dan anti narkoba adalah suatu hal yang harus ditaati,†harap Dede.
Ia juga berharap kegiatan ini bisa mempererat silaturahmi dan merek atidak menjustifikasi WBP sebagai sesuatu yang menyeramkan, namun penuh kegiatan positif. “Jangan sampai nanti ada generasi muda lagi yang terjerumus ke ranah hukum dan berada di sini sebagai penghuni,†pesan Dede.
Â
Â
Kontributor: Pratamadzyogas
What's Your Reaction?
