Ingin Wujudkan Pondok Pesantren, Lapas Semarang Studi Tiru ke Lapas Cianjur
Cianjur, INFO_PAS – Jajaran Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Semarang lakukan studi tiru ke Lapas Kelas IIB Cianjur, Senin (25/7). Kunjungan ini dilakukan untuk mematangkan rencana pendirian pondok pesantren (ponpes) di Lapas Semarang.
Studi tiru ke Lapas Cianjur dilakukan karena Lapas tersebut sudah menerapkan pembinaan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) berbasis ponpes. Berbagai sarana dan prasarana serta materi pembelajaran yang dilakukan di Lapas Cianjur akan diterapkan di Lapas Semarang.
Kepala Lapas (Kalapas) Semarang, Tri Saptono Sambudji, menjelaskan studi tiru dilakukan untuk mengadopsi dan mencontoh Lapas Cianjur yang sudah berpengalaman dalam mengelola dan menjalankan kegiatan ponpes. “Ini akan menjadi bekal kami untuk mendirikan pesantren di Lapas Semarang. Kami belajar dari Lapas Cianjur untuk menyiapkan berbagai unsur pendukung pendirian ponpes,” terangnya.
Lapas Cianjur sendiri telah memiliki Ponpes At-Taubah yang digagas dari tahun 2010 dan resmi berdiri tahun 2012. Sebuah kamar disulap menjadi ruang belajar. Bahkan, sejak beberapa tahun lalu dibangun Masjid Jami At-Taubah sebagai sarana ibadah dan belajar bagi WBP.
Sementara itu, saat ini Lapas Semarang telah bekerja sama dengan Kementerian Agama Kota Semarang, Majelis Ulama Indonesia Jawa Tengah, dan stakeholder terkait demi mencetak ponpes di Lapas Semarang untuk meningkatkan iman dan taqwa WBP. Untuk program pendidikan, pesantren di Lapas Semarang sendiri belum secara resmi diluncurkan, namun program ini sudah lebih dulu dilaksanakan di Lapas sejak tiga bulan lalu dan masih perlu dievaluasi.
"Harapannya kalau WBP bebas dari Lapas, mereka memiliki bekal agama yang bisa digunakan untuk membangun masyarakat dan keluarga mereka," harap Tri.
Kalapas Cianjur, Heri Aris Susila, menyambut rombongan studi tiru dari Lapas Semarang. "Pesantren At-Taubah Lapas Cianjur merupakan program unggulan dalam memberikan pelayanan dan pembinaan kepada WBP di sini. Mereka kami beri sebutan santri," terangnya. (IR)
Kontributor: Lapas Semarang