Ini Cara Lapas Cilegon Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW

Cilegon, INFO_PAS - Momentum Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi pelajaran untuk menjadi insan yang lebih berakhlak, berbudi pekerti baik, serta meneladani sikap Rasulullah dalam pelbagai aspek, baik kehidupan bermasyarakat, berbangsa, serta bernegara. Tak terkecuali narapidana, mereka juga berhak menjadi insan yang lebih berakhlak.

Untuk itu, dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 12 Rabiul Awal 1442 Hijriah, Sabtu (31/10) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cilegon menggelar acara tausyiah bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Bertempat di lapangan hijau Lapas Cilegon, ribuanWBP mengikuti kegiatan ini dengan antusias.

Tausiyah kali ini berbeda dari biasanya. Untuk lebih memaknai dan menyentuh hati WBP, tausyiah dilakukan tiga ibu dari WBP Lapas Cilegon yang diundang secara acak. Ketiganya bukan penceramah atau ustazah, melainkan penasihat dunia akhirat yang mustahil berdusta dan tidak terukur keikhlasannya.

Menurut Kepala Lapas (Kalapas) Cilegon, Masjuno, tausyiah biasanya dilakukan kyai ataupun ustaz yang sudah berpengalaman. Kali ini, Lapas Cilegon mengambil langkah “out of the box” dengan menjadikan ibu-ibu dari WBP untuk memberikan pencerahan kepada seluruh WBP.

“Kami harap dengan seorang ibu yang berbicara, dapat langsung menyentuh hati seluruh WBP sehingga mereka dapat mengubah diri dan tidak mengulangi kesalahannya lagi. Sesungguhnya doa seorang ibu adalah doa yang paling mujarab,” ungkap Juno, sapaan akrab Kalapas nyentrik ini.

Sementara itu, Siti Khodizah, salah satu ibu yang diundang ke Lapas Cilegon, merasakan haru yang luar biasa dan tak kuasa menahan air mata ketika Chornulius, anaknya, memeluknya.

“Semoga nasihat-nasihat yang bisa saya berikan kepada seluruh WBP, terkhusus anak saya, dapat mengetuk hati mereka untuk bertaubat dan kembali ke jalan Allah SWT,” harap Siti.

Kontributor: Lapas Cilegon